Bukannya Sombong, Saya Hanya Lupa dengan Kacamataku

Bukannya Sombong, Saya Hanya Lupa dengan Kacamata - Kawan sang pemimpi, pernah tidak salah seorang teman atau kerabat menganggap kamu sombong, tidak sopan dan kurang kurang ramah?. Saya pernah loh dinilai seperti itu.
  • Jalan-jalan ke mall ada teman dari jauh memanggil-manggil, saya mah cuek saja
  • Duduk berjauhan dengan kerabat (jaraknya sekitar 2 meter) diajak senyum saya malah ga membalas senyumannya
Huffftttt, terkesan sombong memang. Eittsss... tapi tunggu dulu jangan cepat-cepat menghakimi seseorang bahwa dia "sombong, tidak sopan, dan kurang ramah". Siapa tahu saja orang itu mengalami gangguan penglihatan seperti saya dalam hal ini rabun jauh, sehingga dalam jarak sepersekian meter kurang bisa melihat dengan jelas.



Saya sudah sejak lama mengalami rabun jauh. Awalnya sih ga parah-parah amat tapi lama kelamaan minus mata makin bertambah dan bertambah. Sejak 5 tahun lalu saya memakai kacamata. Jujur sampai saat ini saya kurang suka memakai kacamata terus menerus, lepas-pasang saja. Saya merasa jika memakai kacamata kesannya gimana gitu "ketuaan" dan "culun abis". Makanya karena tidak terbiasa seperti itu saya sering lupa untuk memakainya.

Saya memakai kacamata disaat urgent saja yaitu pada saat nonton film berbahasa asing di TV (karena saya tidak bisa teks terjemahannya dengan jelas), pada saat mengikuti seminar dan workshop (karena saya tidak bisa membaca presentasi di layar dengan jelas), atau pada saat janjian dengan teman-teman di keramaian (biar saya bisa melihat teman saya dari kejauhan).


Pake Softlens!?!?


Oh tidak, itu lebih parah lagi. Sama saja dengan boros dan cari penyakit. Soflens paling murah Rp.80.000,- dengan pemakaian 3 bulan. Harus sering-sering di cuci karena kalau kotor bisa iritasi. Dampak terbesarnya jika kita tidak hati-hati memakainya dan ga pintar merawatnya bisa menyebabkan kebutaan. Parah kan!!!! Apalagi saya ini orangnya sembrono.


Saya kadang membatin, mata dan penglihatan adalah nikmat terbesar yang Allah berikan kepada kita sebagai manusia kita wajib mensyukurinya. Allah mengambil sedikit saja nikmatnya dari kita yaitu membuat penglihatan kita menjadi rabun maka segalanya akan menjadi sedikit atau bahkan sangat sulit bagi kita. Mau tak mau kita harus membeli alat bantu yaitu kacamata dengan harga ratusan ribu bahkan jutaan rupiah. Subhanallah betapa besar nikmatNya dan Allah tidak meminta kita untuk membayarnya dengan uang kita. Allah hanya menginginkan kita untuk selalu mensyukuri nikmatNya dan bertaqwa kepadaNya.

10 comments

  1. enakkan kacamata mudah dilepas heehehe,gpp kliatan tua yg penting pinter xixix

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe... biar t'kesan jenius ya. But, pas di tanya ga tau apa2 :D

      Delete
  2. Saya bersyukur bgt, sampai sekarang mataku tetap normal meski jarang jauh-jauh dari laptop atau komputer :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah yah ^^
      Byk2 makan wortel untuk menyehatkan mata bro :)

      Delete
  3. Sebaiknya dipakai saja terus Mbak. Saya juga awalnya tak nyaman dengan kacamata..akhirnya ya nyaman2 aja:) Saya setuju, nimmat penglihatan adalah alah satu anugerah terbesar selain iman dan ilmu. Makanya harus dijaga. Mata minus saya tambah terus, tapi ya mencoba untuk bersyukur karena masih diberi kesempatan melihat indahnya dunia. Semoga selalu bs dipergunakan untuk hal-hal positif dan bermanfaat untuk orang lain. Salam kenal :D

    ReplyDelete
  4. sabar, nu! laen kali jangan lupa ea...

    ReplyDelete
  5. Kalo ketemu karib/kerabat yang berkacamata memang sebaiknya jangan cepat menuduh sombong yaa :)

    ReplyDelete

Silakan Berikan Komentar, Saran, dan Kritik Untuk Postingan Ini, yang sopan ya ^^ dan please jangan spam