Nunu Amir Blog
  • Home
  • About
  • Disclosure
  • Features
    • Berbagi
    • Digital
    • Review
      • Gadget
      • Produk
      • Webinar
      • Website
      • Buku
      • Kesehatan
    • Slice of Life
    • Buku Saya
    • Religi
    • Traveling
    • Resep
  • Contact Us



Halo Gaes!!!
Ada yang sudah nonton ga video Molly Wright, gadis kecil berumur 7 tahun yang melakukan presentasi tentang perkembangan otak anak di TED Talks di depan ratusan orang dewasa.

Berikut rangkuman dari video Molly Wright!

Bagaimana jika permainan cilukba bisa mengubah mengubah dunia?

Dalam video tersebut Molly menegaskan pentingnya lima tahun pertama pada anak terutama otak. Otak manusia berkambang pesat di usia dini dibandingkan dengan waktu lain dalam kehidupan. Agar otak anak bisa berkembang dengan baik, anak butuh bantuan orang dewasa terutama orang tua. Perkembangan kesehatan pada anak tergantung pada 5 hal yaitu connecting (hubungan), talking (berbicara), playing (bermain), a healhty home (rumah yang sehat), komunitas (community). 5 hal ini membantu otak anak meraih potensi sepenuhnya.

Jadi apa yang orang dewasa bisa lakukan?
Menurut para ahli, lakukanlah serve and return alias interaksi berbalas yaitu dengan cara menjalin hubungan, berbicara, dan bermain dengan anak.

Molly pun menunjukkan sebuah demo interaksi seorang bayi dan ayahnya yang sedang bermain permainanan penamaan membangun kosakata dan perhatian dan juga permainan cilukba. Ternyata permainan cilukba bisa membangun ingatan dan kepercayaan. 

Orang dewasa yang berbicara dengan anak, bermain, dan membuat mereka tertawa selain membangun dan memperkuat hubungan dan kesehatan mental juga mengajarkan anak beberapa keterampilan hidup utama antara lain : berteman, mengikuti ujian, mendapatkan pekerjaan, dan suatu saat ketika mereka dewasa nanti untuk membangun keluarga. Interaksi sejak dini dan sering (early and often) sungguh penting.

Ditunjukkan pula adegan sang ayah berhenti bermain dengan anaknya dan fokus bermain gadget. Sang anak mencoba mengalihkan perhatian ayahnya sambil merengek seraya ingin mengatakan "tadi menyenangkan, mengapa ayah berhenti?". Anak-anak terprogram untuk mencari hubungan yang berarti, tak mendapatkan/menerima hubungan akan menyebabkan kebingungan dan tekanan. Setelah 30 detik sang ayah menaruh gadgetnya kemudian kembali bermain dengan anaknya, dan sang anak kembali tertawa ceria. 

Bagaiamana jika masa kecil kita sama seperti adegan 30 detik terakhir tadi?
Betapa sulitnya bagi anak untuk merasa tenang, merasa aman, belajar mempercayai seseorang, dan berbagai dampak hidup yang terjadi. Sang bayi dengan mudah bereaksi ceria seperti sebelumnya dan pulih dengan cepat sekali karena hubungan dia dan sang ayah sangat kuat. Hubungan anak dengan orang dewasa memberi anak rasa percaya diri yang dibutuhkan untuk mencoba hal baru, untuk menjelajah, dan menjadi seorang anak. 

Molly pun menutup manis presentasinya dengan kesimpulan bahwa masa paling istimewa bagi perkembangan anak adalah 5 tahun pertama dimulai dalam masa kandungan (first 5 years), apa hal yang paling berdampak yang bisa dilakukan? adalah serve and return (interaksi berbalas), dan kapan? early and often (sejak dini dan sering).




-------

Menyambung presentasi dari Molly saya jadi ingat salah satu penyebab Emotional Innerchild yaitu pengabaian di masa kecil. Diabaikan selama 30 detik saja sang anak sudah mulai nangis, rewel dan protes, coba bayangkan jika orang tua melakukan pengabaian dalam waktu yang lama terhadap anaknya, tentunya akan menimbulkan luka dan berpengaruh pada kehidupan sang anak kelak.

Selain pengabaian, menurut mba Intan dari Ruang Pulih ketika saya mengikuti kelas beliau, ada beberapa penyebab lainnya yaitu:
  • Trauma masa kecil
  • Pengasuhan disfungsional (tidak mendapatkan contoh pengasuhan yang baik dari orang tua dan pengganti orang tua)
  • Kekerasan fisik dan psikis di masa kecil
  • Konflik dengan orang-orang terdekat (keluarga)
  • Permasalahan tahapan psikologi perkembangan
  • Hungry, angry, lonely, and tired (kelaparan, kemarahan, kesepian, dan kelelahan)  
ketika dewasa sang anak akan sulit untuk mengenali, mengendalikan emosi dan bagaimana harusnya bersikap.

Menurut Plato, peran emosi dalam perilaku manusia, sebagai berikut :
  • Emosi berpengaruh besar dalam kehidupan manusia
  • Emosi akan sangat mempengaruhi perilaku
  • Emosi akan memberikan arti dalam keberadaan mereka dan mempengaruhi segala keputusan penting untuk menjadi apa yang diinginkan.
Sisi inner child di dalam diri ada beberapa macam antara lain:
  • Rebelius : sisi diri tidak sepaham dengan orang tua maka kita melawan, mengeluh, memberontak
  • Adaptif : Mau nurut, taat, patuh, baik
  • Free Child : Senang mencoba hal-hal baru, fokus dan mengalir, bersemangat, energik, dan kreatif.
Orang tua sangat mengharapkan anaknya berada di sisi adaptif yaitu mudah nurut, patuh, dan baik maka free child ini dimatikan dengan pengabaian dan kekerasan. Ketika sang anak mencoba hal yang baru dia dipersalahkan. Gaess... coba deh sekarang ingat-ingat dulu waktu kita kecil ketika mencoba hal baru bagaimana reaksi orang tua kita? bagaimana emosi kita saat itu?

Inner parent atau figur orang tua yang berperan dalam membentuk emosi kita. Inner parent terbagi menjadi dua yaitu:
  1. Nurturing parent: orang tua yang memfasilitasi anaknya untuk menjadi diri sendiri seperti  melindungi, menyayangi, men-support, menyemangati, dan membangkitkan
  2. Critical parent: Mencari-cari kekeliruan, menghukum, memerintah, dan mempersalahkan 
Di artikel yang saya tuliskan sebelumnya tentang mengenali inner child ada pembaca yang bertanya di kolom komentar, apakah luka-luka inner child itu bisa disembuhkan? tentu bisa dan hanya diri kita sendiri yang bisa menyembuhkannya.

Seperti yang dipaparkan mba Intan dalam kelas Inner Child Healing cara untuk menyembuhkan Inner Child adalah dengan menciptakan Inner Parent di dalam diri.

Inner Parent 1 (masa lalu)  adalah suara yang terbiasa (inner voice) rekaman bawah sadar tentang orang tua yang menyebabkan diri terluka dan rapuh (wounded innerchild) . Sisi rebelious dan free inner child tidak diterima dengan baik, anak hanya diharapkan sebagai adaptif child saja. Critical parent lebih kuat daripada nurturing parent.

Inner Parent 2 (masa sekarang) adalah sisi diri sebagai orang tua yang mengambil alih tanggung jawab di masa sekarang untuk pengasuhan ulang diri masa kecil sehingga akan membantu mengatasi segala gejolak emosi dan permasalahan inner child yang timbul. Adult self menciptakan nurturing parent yang membawa banyak kebahagiaan.

Adult Self adalah diri saat ini yang menyadari adanya innerchild dan innerparent, diri saat ini yang cukup bijaksana, mengamati dengan kesadaran, diri yang berani memilih untuk menjadi lebih baik, menyadari adanya pertumbuhan dan dan masa depan yang lebih baik.

Tips untuk menyembuhkan inner child adalah dengan mengasuh diri sendiri dengan cinta (self parenting). 
  • Cinta menerima sebagaimana adanya : mengenali emosi diri sendiri misalnya sering marah, mungkin ada kemarahan di masa kecil yang belum selesai
  • Cinta memberikan ruang untuk segala emosi
  • Cinta menjaga perilaku dan sadar dalam perbuatan yang merusak dan perlu untuk diubah
  • Cinta memberdayakan dan menemani saat keadaan buruk sekalipun
  • Cinta tulus, mengambil tanggung jawab menjadikan diri berharga dan istimewa 
Siapa yang bisa menolong kita kalau bukan diri kita sendiri, dengan self parenting kita menghadirkan diri masa kecil untuk di asuh.

------

Selama mengikuti kelas inner child, saya mencoba mengakses di dalam diri, apa inner child dalam diri ini? inner child yang seperti apa rabelus, adaptif, atau free child? apakah ada inner child yang terluka?

Setelah ingat-ingat masa lalu bagaimana pola asuh orang tua saya terus terang saya di didik cukup disiplin. Saya diasuh oleh kedua orang tua dan nenek. Tapi selama masa pengasuhan mereka saya tidak merasa ada yang terluka, meskipun kadang saya dicubit, dipukul, mulut dicabein kalau berbohong atau bicara kotor, dan dikurung di dalam kamar. Mungkin karena nurturing parent-nya lebih besar dibanding critical parent jadinya saya bisa lebih mudah memaafkan dan tak ada luka yang membekas.

Saya tiga bersaudara, saya anak pertama dan dua adik saya laki-laki semua. Meskipun saya memiliki keterbatasan fisik dan perempuan, orang tua saya menyayangi dan tak pernah membeda-bedakan anak yang satu dengan yang lain. Mereka selalu mensupport apapun yang saya lakukan dan memberi dan membangkitkan semangat. Kata-kata "SAYA BISA" dari mereka tertanam dalam diri.

Mengingat masa lalu, ternyata banyak free child yang berdampak pada diri saya :
  • Orang tua tak pernah menyembunyikan saya. Saya dibebaskan bergaul dan bermain dengan anak-anak lain di lingkungan rumah. Ibu saya seorang guru TK, sekitar umur 3-4 tahun ibu sering membawa saya ke sekolah dan berbaur dengan anak-anak lain. TK tempat ibu saya mengajar waktu itu adalah TK Santa Maria, mayoritas non muslim. Secara tidak langsung saya sudah di didik untuk mengenali perbedaan agama, menghargai, dan toleransi;
  • Membiarkan saya untuk mencoba bersepeda dan bersepatu roda. Alhamdulillah saya bisa melakukannya
  • Hampir tiap minggu kami ke pantai losari, kebetulan jarak rumah kami dengan pantai losari sekitar 2-3 Km. Entah itu hanya sekedar jogging, berenang, ataupun menikmati matahari terbenam sambil makan pisang epe. Moment yang membahagiakan
  • Orang tua saya tak pernah menuntut kami untuk menjadi juara kelas, meskipun tak mematok ranking, mereka tetap menomorsatukan pendidikan. Orang tua saya mendampingi anak-anaknya setiap malam untuk mengerjakan PR
  • Saya tak pernah bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB). Sejak awal orang tua sudah tidak mau saya masuk SLB, saya dimasukkan ke sekolah umum (awal tahun 90-an belum ada pendidikan dan sekolah inklusi). Mereka melakukannya agar rasa minder saya bisa dikurangi, bisa bergaul dan bersosialisasi dengan baik dengan anak yang lain.     

--------

Sekian dulu ya sharing dari saya. Semoga bermanfaat





Halo, Semangat Pagi!

Pecinta drama korea (drakor) pasti tahu dong drama It's Okay to Not Be Okay. Drama ini bukan hanya meyuguhkan kegantengan Kim So-Hyun (hehehe... bikin gagal fokus ya) tapi juga kental dengan isu kesehatan mental. Masing-masing tokoh utama memiliki luka kelam di masa kecilnya dan terbawa hingga kehidupan dewasa atau dikenal juga dengan inner child. 

Sebenarnya inner child itu apa? apakah saya, kamu, dan semua orang punya inner child? apakah inner child itu selalu negatif? bagaimana mengenali inner child di dalam diri? dan bagaimana penyembuhannya?

Wow... banyak sekali pertanyaannya gengs!

Untuk menjawab keingintahuan saya tentang inner child, beberapa minggu ini saya ikutan kelas Embrace Your Innerchild & Be Happy bersama mbak Intan Maria Lie, Psychotherapist dan Coach dari Ruang Pulih dan dr. I Gusti Rai Wiguna, Sp.KJ, seorang psikiater dari Sehat Mental Care Clinic. Kelas ini diselenggarakan selama 7 hari pendampingan di WA dan Zoom. Selain itu saya juga ikutan parade Inner Child Healing berupa webinar setiap minggu malam selama 5 minggu berturut-turut. Benar-benar dapat ilmu luar biasa dari kelas ini begitupun juga dengan webinarnya.

Lalu saya dapat apa saja dari kelas Embrace Your Innerchild & Be Happy?

  • Mengenali jenis emosi
  • Mengenali innerchild, innerparent, adultself
  • Emptychair (Gesalt Therapy) for trauma healing
  • Breathing (Pernafasan Pengendali Emosi)
  • Journaling (Peta Pikiran Innerchild & Innerparent)
  • Kesadaran akan trauma dan perilaku  autopilot
  • Forgiveness therapy
  • Free komunitas Grup Innerchild Therapy selama 1 tahun 

Mengenali Jenis Emosi

Pelajaran dasar dari inner child healing adalah mengenali jenis emosi terlebih dahulu karena perasaaan trauma atau apa yang terbentuk dalam inner child terbangun dari suasana perasaan dan emosi, tutur dokter Rai saat membahas materi perdana dari kelas Embrace Your Innerchild & Be Happy. 

Secara garis besar emosi terdiri dari beberapa jenis :
  • Marah (Mad)
  • Takut (Scared)
  • Bahagia (Joyful)
  • Merasa Bersemangat (Powerful)
  • Merasa Damai (Peachful)
  • Sedih (Sad)
Oke, sebagai manusia kita tentunya pernah merasakan emosi-emosi diatas bukan? 

Tetapi selain mengenali enam emosi dasar diatas, kata dr. Rai kita bisa lebih mengenali emosi kita secara detail dan spesifik. Misalnya emosi marah bukan merupakan emosi primer tapi ada sesuatu dibalik kemarahan tersebut atau hal-hal apa yang mendasari emosi tersebut. Misalnya kita marah karena merasa tersakiti, lelah, frustasi, dan sebagainya. Atau misalnya perasaan takut terjadi karena cemas, tidak tertolong, gelisah, insecure. Perasaan bahagia juga didasari oleh berbagai emosi seperti merasa bebas, bersemangat, merasa puas. Ketika kita sedih kita harus belajar mencari tahu dibalik kesedihan kita hal-hal apa yang mendasari rasa sedih itu apakah kesepian, kelelahan, merasa bosan, merasa bersalah, dan sebagainya. Ketika merasa bersalah yang adalah perasaan menyesal, ketika kita merasa baru maka kita sedang merasa bodoh, dan sebagainya. Pada intinya kita bisa mengenali secara spesifik suasana perasaan kita. Berikut adalah lingkar perasaan dimana kita bisa lebih mengenali emosi-emosi yang ada di dalam diri kita.


Semua emosi yang kita rasakan tersebut ada gunanya. Setiap emosi tersebut memiliki fungsi masing-masing. 
  • Amarah : melecut semangat menghadapi masalah
  • Antisipasi : melihat kedepan dan merencanakan
  • Gembira : mengingatkan kita pada hal penting
  • Percaya : untuk terkoneksi dengan orang yang menolong kita
  • Takut : untuk melindungi kita dari bahaya
  • Kaget : untuk membuat kita fokus dengan situasi yang baru
  • Sedih : untuk menghubungkan kita dengan orang-orang yang kita sayangi
  • Jijik : untuk menolak hal-hal yang tidak sehat
Wow ternyata bukan hanya perasaan positif yang penting, perasaan negatif juga ternyata bukan hal yang buruk. Yang penting kita tahu pesan dari emosi tersebut. Jadi tidak selamanya kita harus berpikir rasional terus dan mengesampingkan pikiran emosional. Kata dr. Rai sebenarnya tidak demikian. Kita harus belajar bagaimana menggabungkan pikiran rasional dan emosional menjadi kebijaksanaan

Ada 3 Jenis Pikiran :
  • Pikiran Rasional  : apa yang masuk akal, keputusan yang diambil berdasarkan logika dan pengalaman, menekan atau mengabaikan emosi
  • Pikiran Emosional : apa yang terasa nyaman, bersifat reaktif dan defensif, sering menentang pikiran rasional
  • Pikiran Bijaksana : Hasil dari penggabungan pikiran emosional dan rasional, bagaimana menyeimbangkan kedua pikiran tersebut
Nah gaes....dengan mengenali emosi yang ada dalam diri kita lebih mudah menemukan inner child dan memulihkannya.

So... mulai hari ini mari kita kenali lebih detail emosi kita!


Mengenali Inner Child dan Wounded Child

Sebenarnya apa itu Inner Child?

Dari paparan dr. Rai, inner child itu adalah bagian dalam diri seseorang yang terbentuk dari pengalaman dri di masa kecil. Setiap orang punya inner child karena kita tidak dilahirkan dari dewasa. Inner child memberntuk kepribadian seseorang saat dewasa. Intinya inner child itu adalah anak kecil alam tubuh kita yang sekarang.

Beberapa hal yang memicu inner child antara lain :
  • Perceraian orang tua
  • Kekerasan/bullying
  • Pelecehan seksual
  • dan hal-hal yang bersifat traumatis
Adapun dampak inner child ketika kita dewasa adalah :
  • Insecure
  • Menyakiti diri sendiri
  • Menyalahkan diri sendiri
  • dan hal-hal yang merugikan diri sendiri
4 (empat) tahapan inner child :
  1. Inner child yang ditutupi/di blok (tidak terhubung dengan inner child). Di tahap ini seseorang tidak percaya bahwa ada inner child dalam dirinya, jika berlatih mengasuh inner child maka dia akan merasa konyol karena sedari awal dia memang tidak percaya
  2. Fantasi inner child, pada tahap ini seseorang bertahan dengan emosi-emosi baik dan melupakan emosi-emosi negatif untuk mempertahankan fantasi yang dipercayai. Mencitrakan yang baik-baik saja atau berpura-pura baik-baik saja. Tanda-tandanya suka melamun, keputusan orang tua msih mendominasi, belum menjadi dewasa sepenuhnya
  3. Inner child ekpresif, tahap dimana seseorang memiliki kesadaran dan mampu menjadi saksi. Orang tersebut bisa berbicara, menghargai dan memvalidasi inner childnya. Tahap siap untuk melakukan terapi
  4. Inner child terintegrasi, tahap dimana seseorang memiliki kesadaran dan penerimaan terhadap inner childnya. Sudah tidak fokus lagi terhadap luka tapi lebih memaknai pelajaran apa yang bisa didapatkan
So, kita harus paham terlebih dahuluu kita berada di tahapan yang mana. Kamu di tahap yang mana?

Luka inner child bisa berasal dari orang-orang terdekat, terutama dari orang tua. dr. Rai menjelaskan beberapa luka dari orang tua yang membentuk karakter kita.

Luka dari Ayah :
  • Masalah kepercayaan : jika ayah tidak hadir sepenuhnya dalam hidup maka seorang anak bisa mengalami krisis kepercayaan dalam dirinya maupun orang lain
  • Merasa tidak cukup baik : jika ayah terlalu keras maka muncul perasaan "tidak cukup baik" atau "tidak cukup berharga"
  • Masalah penyiksaan : jika menyaksikan ayah menyiksa ibu atau mengalami penyiksaan dari ayah, maka akan muncul pemikiran bahwa seperti itulah hubungan itu berjalan. atau jika ayah terlalu mengontrol dan dominan maka anak tersebut bisa menekan jati dirinya adan sulit membuat batasan dengan orang lain
  • Masalah pengabaian : jika ayah secara emosional tidak hadir. Maka akan merasa takut sendirian ataupun ditinggalkan 
 Luka dari Ibu :
  • Batasan yang lemah : tidak mampu berkata "tidak" dan tidak menghargai ruang privatmu sendiri. Luka ini timbul dari menyaksikan ibu selalu berusaha menyenangkan orang lain dan tidak memprioritaskan dirinya. Sulit mengatakan hal yang benar-benar ingin disampaikan dan selain ingin menyenangkan orang lain
  • Perasaan bersalah : sering mengatakan "aku merasa buruk" atau "aku merasa bersalah", jika ada hal baik yang terjadi pada diri sendiri cenderung merasa tidak pantas mendapatkannya. Ketika ibu terlalu permisif
  • Ko-Dependensi : Kamu takut sendirian sehingga mengikat diri dengan orang lain mengikat diri dengan orang lain untuk mengisi kekosongan. 
  • Masalah harga diri : merasa tidak berharga dan membandingkan diri dengan orang lain
Mari kita renungkan beberapa hal diatas, apakah itu terjadi pada diri kita. dr. Rai juga menjelaskan tentang ciri-ciri inner child yang terluka dan inner child yang sudah pulih.

Ciri-ciri inner child yang terluka :
  • Punya adiksi emosional terhadap stress, kekacauan, dan pengkhianatan
  • Semua sikap adalah usaha untuk mendapatkan validitas dari orang lain
  • Menginginkan pasangan untuk menyelamatkan, membenahi, serta membuat aman
  • Pilihan-pilihan hidup dibuat untuk menyenangkan orang tua
  • Relasi-relasi mencerminkan pola pengalaman masa kecil
Ciri-ciri inner child yang pulih :
  • Berusaha untuk menemukan sudut pandang kecil mengenai kedamaian dan ketenangan setiap harinya
  • Memenuhi janji kepada diri sendiri untuk mengurangi kebutuhan mencari validitas dari orang lain
  • Menginginkan pasangan yang tumbuh dan pulih bersama
  • Merasa berharga walaupun orang tua salah memahami maksud kita
  • Relasi-relasi semua berdasarkan dari kebebasan, tanggung jawab, serta kedamaian

Nah gaes... dari sharing ilmu diatas kita tentunya bisa lebih paham tentang emosi kita dan inner child yang ada di dalam diri kita.

Semoga bermanfaat!





Yeay... finally bisa mudik juga!

Setelah beberapa bulan tak bertemu orang tua, lebaran idul fitri dan idul adha pun tak sempat sungkeman hadeh rasanya gimana gitu ya lebaran di rantau. Akhirnya minggu ini saya memutuskan untuk mudik karena melihat kasus positif mulai menurun, syarat perjalanan mulai agak dilonggarkan, dan harga test PCR sudah diturunkan. Mudik boleh, traveling juga ayok asal tetap taat protokol kesehatan alias prokes ya!

Btw, mudiknya kemana?
Saya biasanya mudik ke dua kota yaitu Makassar dan Tanjung Pandan-Belitung. Makassar adalah kota tempat saya lahir dan dibesarkan sedangkan Tanjung Pandan adalah tempat dimana orang tua saya berdomisili saat ini. So, semenjak saya merantau di Jakarta saya lebih sering mudik ke Tanjung Pandan daripada Makassar.

Jadi kali ini saya mudiknya ke Tanjung Pandan.
Tiket pesawat dari Jakarta ke Tanjung Pandan harganya cukup murah hanya sekitaran Rp. 500.000-an, murce kan! Tetapi selama masa pandemi ini jika ingin bepergian dengan pesawat harus nambah kocek lagi untuk test swab antigen ataupun PCR. Selama pandemi COVID-19 tahun lalu, saya sudah empat kali melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat dimana peraturannya  berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi di saat itu.

Sebelum-sebelumnya untuk ketentuan umum perjalanan selama masa pandemi biasanya hanya menunjukkan hasil swab antigen ataupun Genose (ketentuan ini berbeda tiap daerah) dan scan barcode e-HAC. Tapi ada yang berbeda dengan pengalaman perjalanan saya kemarin. Makanya saya pengen berbagi pengalaman dan tips tentang perjalanan dengan pesawat di blog ini.


Tips 1 - Sebelum membeli tiket cari tahu info paling update

Yup, jika sudah merencanakan sebuah perjalanan baiknya cari tahu info paling update tentang ketentuan umum perjalanan selama masa pandemi COVID-19. Nah ini ketentuannya bisa berbeda di tiap daerah. Berikut ketentuan umum yang saya kutip dari halaman informasi tiket.com

PPKM Level 2-4 diperpanjang hingga 13 September 2021 untuk wilayah Jawa dan Bali dan sampai 20 September 2021 untuk wilayah di luar Jawa dan Bali. Kebijakan perjalanan yang berlaku masih sama dengan PPKM Level 2-4 sebelumnya (24 Agustus - 6 September 2021).

Pelaku perjalanan domestik wajib mengikuti peraturan sebagai berikut:
  1. Menunjukkan kartu vaksinasi COVID-19 (minimal dosis pertama). Kartu/sertifikat vaksinasi COVID-19 dapat di-download di aplikasi PeduliLindungi. Kamu bisa download aplikasi PeduliLindungi di Google Play Store atau Apple App Store atau melalui situs PeduliLindungi.
  2. Penumpang penerbangan domestik wajib membawa hasil negatif tes PCR yang diambil maks. 2x24 jam sebelum keberangkatan. Cek selengkapnya di Info Penerbangan Domestik.
  3. Untuk perjalanan udara antarkota/kabupaten di Pulau Jawa dan dari Pulau Jawa ke Bali atau sebaliknya, penumpang dapat menunjukkan hasil negatif tes antigen (maks. 1x24 jam) jika sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua atau membawa hasil negatif tes PCR (maks. 2x24 jam) jika baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama.
  4. Penumpang moda transportasi jarak jauh lainnya wajib membawa hasil negatif tes PCR yang diambil maks. 2x24 jam atau antigen maks. 1x24 jam sebelum keberangkatan. Cek selengkapnya di Info Perjalanan Kereta dan Info Perjalanan Mobil.
  5. Khusus perjalanan rutin di jalur darat menggunakan kendaraan pribadi atau umum dan kereta api dalam satu wilayah aglomerasi perkotaan, pelaku perjalanan wajib menunjukkan Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP), surat tugas, atau surat keterangan perjalanan lainnya.
  6. Ketentuan menunjukkan kartu/sertifikat vaksinasi COVID-19 dikecualikan bagi: pelaku perjalanan kendaraan logistik dan transportasi barang lainnya; dan pelaku perjalanan dengan kondisi kesehatan khusus atau penyakit komorbid yang tidak dapat divaksinasi. Penumpang tersebut wajib melampirkan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah.
  7. Anak-anak di bawah umum 12 tahun untuk sementara waktu tidak diperkenankan untuk melakukan perjalanan dalam negeri antarbatas wilayah administrasi provinsi/kabupaten/kota.
Berikut info terkait hasil test COVID-19 untuk Penerbangan domestik:
  • Harus menyiapkan kartu vaksinasi (minimal dosis pertama) dan hasil tes PCR yang diambil paling lama 2x24 jam sebelum keberangkatan.
  • Untuk penerbangan antarkota atau kabupaten di Pulau Jawa, sobat tiket dapat membawa hasil negatif tes antigen (maks. 1x24 jam) jika sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua atau hasil negatif tes PCR (maks. 2x24 jam) jika baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama.
Lalu aplikasi apa saja yang dibutuhkan?
  • e-HAC Indonesia (download di Google Play Store atau Apple App Store).
  • PeduliLindungi (download di Google Play Store atau Apple App Store),
  • Penumpang wajib mengisi eHAC Indonesia yang terintegrasi dalam aplikasi PeduliLindungi.
Pengalaman kemarin cukup instal aplikasi PeduliLindungi, didalamnya sudah ada fitur e-HAC.


Tips 2 - Cari Laboratorium yang terafiliasi dengan pemerintah

Sejak 12 Juli 2021, hasil tes PCR dan antigen hanya akan diterima jika laboratorium tempat kita melakukan tes terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan. Jika pengen tahu laboratorium mana saja yang sudah terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan silakan klik link berikut : https://www.litbang.kemkes.go.id/laboratorium-pemeriksa-covid-19/.   Hasil tesnya akan masuk ke data new all record (NAR) dan terkoneksi aplikasi PeduliLindungi. Nanti ketika di bandara kamu cukup scan QR Code yang ada di aplikasi tersebut dan input NIK. Prosedur ini bagus juga untuk menghindari pemalsuan hasil tes PCR dan antigen. 

Untuk teman-teman yang tinggalnya di daerah Jakarta Pusat bisa melakukan tes di Pramita Lab Matraman (rekomendasi lab dari saya jika ga mau antri banget di RS). Harga PCR-nya Rp. 495.000,- jika ingin hasilnya terkoneksi langsung dengan e-HAC harganya jadi Rp. 510.000,- dan hasilnya bisa diambil di hari yang sama alias same day.


Tips 3 - Datang ke bandara lebih awal

Selama masa pandemi COVID-19 prosedur  keberangkatan di bandara menjadi cukup panjang karena harus melalui beberapa titik pemeriksaan apalagi kalau antriannya panjang, jadi saya sarankan datang ke bandaranya lebih awal. Karena saya tinggalnya di Jakarta Pusat dan waktu tempuh ke bandara Soekarno-Hatta membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit maka saya ancang-ancang berangkat dari rumah 3 jam lebih awal.

Ketika tiba di terminal keberangkatan bandara, sebelum masuk untuk check-in terlebih dahulu harus melakukan validasi Test COVID-19 di check point QR Code Reader untuk memindai QR Code di aplikasi PeduliLindungi. Di titik ini antriannya bisa cukup panjang, apalagi jika ada kendala teknis. Seperti pengalaman saya kemarin, seorang bapak yang usianya sudah lansia ingin memindai QR Code tapi beliau mengalami kendala teknis, petugas yang stand by pun disana kurang banyak dan juga harus melayani di check point lainnya (ada 6 check point di gate 5 terminal 3) jadinya lama banget prosesnya akhirnya antrian mengular panjang.





Sebenarnya jika tidak ada kendala teknis proses untuk pemindaiannya tergolong cepat karena tinggal klik fitur paspor digital yang ada di aplikasi PeduliLindungi, lalu pindai QR Code setelah itu input NIK. Maka setelah itu akan tampil hasil validasi berupa keterangan "Layak Terbang" jangan lupa di foto ya hasil validasinya karena nanti pada saat check in di counter, bukti validasi ini perlu di perlihatkan. 

Bagaimana jika hasil validasinya menampilkan keterangan "Tidak Layak Terbang"? kemungkinan hal itu terjadi karena rumah sakit ataupun laboratorium klinik tempat kita melakukan test COVID-19 tidak terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan. Kemarin cukup banyak juga calon penumpang yang tidak layak terbang akhirnya mereka diarahkan untuk melakukan validasi dokumen secara manual di counter yang ada di gate 3.




Sampai di ruangan tunggu jangan lupa isi data di e-HAC. Oh iya seperti yang sudah saya singgung diatas, saat ini aplikasi e-HAC sudah terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi. Jadi di aplikasi PeduliLindungi terdapat fitur e-HAC dimana kita bisa mengisi info perjalanan kita. Nanti ketika tiba di tempat tujuan tinggal pindai QR Code e-HAC.          

Nah, itu gaes beberapa tips buat kamu yang ingin melakukan perjalanan dengan pesawat. Semoga bermanfaat ya. Have a nice trip!
Newer Posts Older Posts Home
View mobile version

Verified Blog

Seedbacklink

Search This Blog

ABOUT ME

POPULAR POSTS

  • FOODCRAFT MULTIGRAIN, Sumber Makanan Sehat dan Kaya Serat
  • Review Novel Me Before You, Ketika Cinta Saja Tak Cukup
  • REVIEW FILM PESANTREN IMPIAN
  • Pustaka Kampung Impian: Menyalakan Literasi di Ujung Barat Nusantara
  • My Blogging Journey, Karena Hidup adalah Belajar dan Berbagi
  • [Review] Film Uang Panai Maha(R)L, Fenomena Sosial yang Diangkat Ke Layar Lebar
  • Give Away Blog Nunu Sang Pemimpi
  • Cara Meletakkan Label Pada Menu Navigasi
  • Bergerak Aktif dan Investasikan Sehatmu
  • XL Axiata Peduli Disabilitas Siap Kerja: Kesempatan Upgrade Skill Digital Bagi Penyandang Disabilitas
Powered by Blogger.

Followers

Labels

agritech ai aksesibilitas artificial intellegence asuransi asus Award baju distro baju lebaran Bantimurung Objek Wisata Terbaik Di Sulawesi Selatan BCA beasiswa lpdp berbagi bihun goreng blockchain blogger Blogger Nusantara Blogger Perempuan bloggerday blogging blogholicid bloglicious bodysuit bts bubur bubur manado budaya Buku busana muslim buzzer casio cerita challenge cheddar cloud computing Curhat Descendants of The Sun digital digitalisasi disabilitas Disclosure doa anak doa bangun tidur drama korea E-Business e-voting Email film fotografi gadget galaukan setan Gerak Jalan Santai handsock hijab HUT Sulawesi Selatan IndiHome indonesia Info Info. Blogging inovasi internet internet provider iot job review kartu AS kecerdasan buatan keju kesehatan Kipas Angin Miyako klinik komunitas kopdar kraft Kucing Kuliah kuliner laptop LAPTOP GAMING lebaran Lomba lpdp makanan indonesia makassar manado maros masyarakat media Media Sosial medikids Mind Miss Deaf mom blogger Monetize multigrain musik Nunu Nunu Amir Nunu Talk oreo other pandangan pantai losari pemilu pengalaman personal branding Pesantren Impian Puisi pustaka kampung impian radio ramadhan RBT religi reportase resensi buku resep Resolusi Juara review robotic robotic process automation samsung galaxy s6 samsung galaxy s6 edge sehat Sekolah Blog SEO sharing sinarmas slice of life smart contract smartphone Social Media Song Hye Kyo Song Joong Ki sosial sponsored post startup strartup surat cinta untuk kartini tabungan online telkom university TelkomIndonesia Teman Wajib Anda time toefl toleransi Tourism transformasi digital traveling tutorial Tutorial Blog Tutorial Web Design uang panai unik uricran useetv video waktu webinar website wonderful Workshop Writing zenfone 9

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2024 (35)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (12)
    • ►  February (7)
    • ►  January (9)
  • ►  2023 (7)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
  • ►  2022 (35)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (6)
    • ►  August (6)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (5)
    • ►  April (1)
    • ►  February (5)
    • ►  January (3)
  • ▼  2021 (22)
    • ►  December (2)
    • ►  November (6)
    • ►  October (2)
    • ▼  September (3)
      • Mengasuh Inner Child dengan Cinta
      • Mengenali Inner Child di Dalam Diri
      • Mau Naik Pesawat? Baca 3 Tips Ini Agar Layak Terbang
    • ►  August (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2020 (18)
    • ►  November (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2019 (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (13)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2017 (26)
    • ►  July (4)
    • ►  June (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (5)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (75)
    • ►  December (2)
    • ►  November (14)
    • ►  October (8)
    • ►  September (13)
    • ►  August (1)
    • ►  July (5)
    • ►  June (13)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (3)
  • ►  2015 (18)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (13)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (2)
  • ►  2013 (32)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (6)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (7)
    • ►  January (3)
  • ►  2012 (46)
    • ►  December (1)
    • ►  November (3)
    • ►  October (4)
    • ►  September (6)
    • ►  August (2)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (6)
    • ►  March (4)
    • ►  February (6)
    • ►  January (6)
  • ►  2011 (57)
    • ►  December (4)
    • ►  November (13)
    • ►  October (14)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  July (8)
    • ►  June (7)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)

Sidebar Ads

Total Pageviews

Subscribe To

Posts
Atom
Posts
All Comments
Atom
All Comments

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template