Hati-hati dengan apa yang kamu baca dan apa yang kamu pikirkan!
Jika kamu membaca dan memikirkan hal positif maka dia akan membawa dan menuntunmu ke hal positif sesuai dengan apa yang kamu pikirkan.
Jika kamu membaca dan memikirkan hal negatif maka dia akan membawa dan menuntunmu ke hal negatif sesuai dengan apa yang kamu pikirkan.
So... Positive Thinking saja
Sekitar beberapa tahun yang lalu, saya sangat terhipnotis membaca novel-novel karya Andrea Hirata. Saya memiliki koleksi tetralogi Laskar Pelangi mulai dari novel Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Saking terhipnotisnya membayangkan tempat-tempat di pulau Belitung yang diceritakan di dalam novel-novel tersebut, alam bawa sadar saya secara tidak langsung mengatakan "suatu saat nanti saya akan ke Belitung". Hehe... dan nama blog saya juga terinspirasi dari novel tersebut :)
Dan kini ketika saya menulis postingan ini, saya berada di sebuah pulau yang dulu hanya terbayangkan melalui tulisan-tulisan Andrea Hirata dan di filmnya. Saat ini saya berada di Negeri Laskar Pelangi.
Tangan Tuhan menjamah dan menggiring ke tempat ini melalui suratan takdirNya.
Terkadang Tuhan menjawab keinginan kita dengan cara yang unik dan tak terduga.
Mozaik kehidupan mempertemukan saya dengan pulau ini.
Tuhan menakdirkan saya menginjak pulau ini melalui jodoh yang diberikan kepada Ibu saya.
Tak pernah terpikirkan sebelumnya, segalanya terjadi begitu cepat, dan tak terduga
Kami tak pernah berpikir ibu akan menikah untuk kedua kalinya dengan orang Belitung pula.
Tak pernah terpikirkan pula kalau saya dan keluarga akan berpuasa dan berlebaran di Belitung.
Biasanya kami hanya berpuasa dan berlebaran di Makassar dan tak pernah mudik (Meskipun kami adalah orang Bugis-Bone asli tapi kami tak pernah mudik, karena kakek-nenek dan keluarga besar lebih banyak tinggal di Makassar).
Tak pernah terpikirkan juga, mendapatkan keluarga besar baru yang begitu ramah, hangat, dan menyenangkan.
Tanggal 13 Juli 2014, bertepatan dengan ulang tahun Ibu saya. Saya menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di tanah belitung. Saya berangkat sendiri karena ibu saya sudah duluan berangkat sebelum Ramadhan.
Dari Makassar - Belitung harus transit dulu di Jakarta, menunggu pesawat ke Belitung selama sekitar 3 Jam di Bandara Soekarno Hatta. Jakarta - Tanjung Pandan (Ibukota Belitung) hanya di tempuh dalam waktu 45 menit.
Melihat pulau Belitung dari atas pesawat ketika akan mendarat sungguh memanjakan mata. Bagaikan hamparan permadani hijau dan bukit-bukit nan hijau yang dibentangkan Tuhan di tanah belitung. Dari kejauhan saya dapat melihat hamparan kebun sawit yang tertata rapi. Memasuki tengah pulau, mulai terlihat beberapa area pasir putih yang merupakan bekas tambang timah.
Tanjung Pandan, sebuah kota yang tenang, nyaman, dan bersih. Rumah-rumah tertata rapi, tak ada pemukiman padat penduduk. Rumah-rumahnya berhalaman luas dan bersih. Orang-orangnya ramah dan terbuka. Etnis melayu dan tionghoa hidup berbaur, berdampingan dengan damai dan saling menghargai (Maaf sebelumnya berbeda dengan di Makassar, etnis Tionghoa terkesan menutup diri dan sangat protektif).
Tak ada angkot disini ataupun kendaraan umum lainnya seperti taksi, becak, dan bus. Hanya ada kendaraan pribadi seperti motor dan mobil.
Jadi masyarakat di Tanjung Pandan sebagian besar memiliki motor sebagai alat transportasi untuk menunjang aktivitas keseharian mereka.
Sebagai pecinta wisata kuliner dan seafood, disini surganya makanan laut yang segar-segar dan tentunya harganya murah. Ikan, kepiting, udang, cumi, kerang ukurannya jumbo-jumbo dan segar. Hehe... berat badan makin naik disini. (Untuk kuliner akan saya bahas di postingan yang berbeda)
Terus terang saya semakin jatuh cinta dengan pulau ini. Benar-benar nyaman dan tenang.
Masih banyak yang seru-seru di sini, tunggu postingan selanjutnya
Bersambung >>>>
11 comments
keren kak nunu tp kok gak ada futu hamparan hijau yg dibentangkan Tuhan?
ReplyDeleteSebenarnya pengen motret, karena posisi kursi sy ada di tengah ga di samping jendela. saya ga enak dengan cewek di samping saya yg lg mabuk di pesawat (sudah pasang posisi pengen muntah). Hehe... nanti lah klu saya pulang di foto hamparan hijau yang dibentangkan Tuhan
DeleteMudah2an bulan september saya bisa mengunjungi negeri laskar pelangi ini juga dengan suami n anak2...tak sabar niiih...keliatannya menyenangkan
ReplyDeleteAamiin... disini menyenangkan mba
DeleteKeren ya
ReplyDeleteTapi saya tidak puas
Karena kurang panjang tulisannya :)
Iya kak, sabar ya. kan bersambung tulisannya. Tunggu postingan selanjutnya
Deletewaduh jauh juga yaa dari makassar harus transit dulu
ReplyDeleteIya jauhhh....
DeleteSalam kenal, Mbak. Beruntung banget bisa ke Belitong. Ditunggu postingan tentang Belitong lagi, ya. Nuhun. :)
ReplyDeleteSalam kenal mba rohyati. Oke mba
DeleteKereeen... Jadi tertarik ke sana juga Nu :)
ReplyDeleteSilakan Berikan Komentar, Saran, dan Kritik Untuk Postingan Ini, yang sopan ya ^^ dan please jangan spam