Nunu Amir Blog
  • Home
  • About
  • Disclosure
  • Features
    • Berbagi
    • Digital
    • Review
      • Gadget
      • Produk
      • Webinar
      • Website
      • Buku
      • Kesehatan
    • Slice of Life
    • Buku Saya
    • Religi
    • Traveling
    • Resep
  • Contact Us



Yeayyyy.... Dapat Award lagi
Terima kasih buat kak Aida Al Fath sudah beri amanah dengan Award ini.

Lama ya ada ajang award seperti ini lagi. Dulu sempat nge-trend di Tahun 2011-2012 saling memberi award antar blogger. Tujuannya biar postingan makin rame, menjalin silaturahmi antar blogger, dan sebagai upaya menaikkan page rank tentunya.

Sebelumnya saya sudah mendapat beberapa award, hehe... saya lupa apa saja, ga sempat ubek-ubek arsip.

Tak perlu berlama-lama, mari jawab 11 pertanyaan dari kak Aida. 



  • Sebutkan satu kata untuk sisi baik dan buruk yang ada  pada dirimu! >>> sisi baik : senyum, sisi buruk : lelet
  • Lebih suka belanja di pasar tradisional atau di Mall? >>> Lebih suka pasar tradisional
  • Kalo punya sahabat seperti saya yang nggak punya pekerjaan menetap, Bagaimana kamu menyikapinya? >>> Setali tiga uang, saat ini saya sudah mengundurkan diri dari pekerjaan saya dan ingin mandiri dengan berbisnis. Jadi punya pekerjaan yang ga tetap enjoy saja. Yang penting cari rezeki yang halal
  • Suka makan di warung pinggir jalan atau tidak? >>> suka makan di warung
  • Paling suka menulis apa selama ini? >>> menulis tentang traveling dan kuliner
  • Siapa dan apa saja yang selalu menjadi motivasimu untuk ngeblog? >>> yang memotivasi saya nge-blog dengan benar adalah kak Mugniar. Motivasi ngeblog saya biasanya karena ingin ikut lomba
  • Kapan kali pertama mengenakan hijab dan kenapa? >>> Pertama kali memakai hijab ketika masuk bangku kuliah. Karena jilbab itu wajib bagi muslimah
  • Impian apa yang belum tercapai dalam hidupmu? >>> Banyak impianku, salah satunya umroh/haji bersama keluarga
  • Acara tivi apa yang paling kamu suka? >>> Khazanah dan Ragam Indonesia
  • Apa keuntungan yang kamu dapatkan dari komunitas menulis? >>> Banyak banget, salah satunya mendapat teman dan sahabat baru
  • Mau jadi penulis atau punya buku? >>> ada kata "atau" jadi harus memilih nih, sebenarnya pengen dua-duanya. Mau jadi penulis


  • Senang rasanya diizinkan masuk di kelasnya mba Okka Barokkah "Poetry Workshop For Women". Padahal saya sudah terlambat hampir sejam untuk mengikuti kelas tersebut. Di hari pertama MIWF  tanggal 4 Juni 2014 saya daftar 3 workshop sekaligus (serakah banget ya). Oh tidak... bukan serakah, itu karena saya kurang teliti melihat jadwal workshopnya yang jika diikuti semuanya jadinya bertabrakan jadwalnya. Jadi saya membabi buta mendaftar tiga workshop tersebut. H-1 MIWF saya baru nge-print tiketnya dan baru memperhatikan jadwalnya. 

    • Poetry workshop for women, with Okka Barokka, 4 Juni 2014, pukul 2.00 PM to 6.00 PM
    • International Program Workshop : An Authentic Story Teller, 4 Juni 2014, pukul 3.00 PM to 5.00 PM
    • International Program Workshop : Singing Your Poetry!, 4 Juni 2014, pukul 4.00 PM to 6.00 PM


    Pukul 14.40 saya tiba di Benteng Fort Rotterdam, belum terlalu ramai memang. Saya lihat ketiga tiketku rasanya tak memungkinkan lagi untuk ikut Poetry Workshop For Woman. Jadi saya ke Main Hall untuk ikut Workshop An Authentic Story Teller. Tapi setelah tiba di sana belum ada peserta yang hadir, hanya panitia yang sibuk hilir mudik mengatur persiapan workshop nanti. Saya lihat sekeliling belum ada teman-teman IIDN yang datang ataupun teman dari komunitas lain yang saya kenal.
    Saya pun berpikir mungkin salah satu atau beberapa teman ada yang sedang ikut kelas Poetry Workshop For Women. Ada baiknya saya mencoba ke sana dan bertemu dengan mereka. Soalnya bete menunggu sendirian di Main Hall.



    Saya bertanya ke panitia yang ada di ruangan itu
     “Dik, dimana tempat workshop ini, masih bisa ji masuk  walau telat?” sambil menunjukkan tiket saya. Lokasi yang tertulis di situ I Lagaligo Museum. Saya memang sering ke Fort Rotterdam tapi kurang tahu persis letak-letak gedungnya.

    “Siapa tahu masih bisa ji kak, mari saya antar ki” Jawab gadis berjilbab itu.

    Sesampai di I Lagaligo Museum kami bertanya kepada panitia yang ada disana sambil menunjukkan tiket saya. Panitia sepertinya sudah agak keberatan untuk mengizinkan saya masuk karena keterlambatan saya. Tapi dia masuk ke dalam ruangan dan bertanya kepada mba Okka.

    Akhirnya saya diizinkan masuk. Seorang wanita semampai, memakai dress panjang merah maroon, berambut pendek, dan berkacamata. Mbak Okka Barokka menyambut saya dengan ramah dan penuh keceriaan. 

    Cukup kaget sebenarnya. Belum duduk dengan manis saya sudah ditodong ke depan untuk memperkenalkan diri. Tapi memperkenalkan dirinya dengan cara yang berbeda (Maksudnya???)

    Saya juga cukup bingung bagaimana harus memperkenalkan diri apalagi harus dengan cara menyanyi, berpuisi, atau apalah itu. Kata mba Okka sebelumnya peserta yang lain satu per satu memperkenalkan diri dengan berbagai cara dan gaya unik peserta.

    Karena saya bingung dan speechless, akhirnya saya Cuma berkata “Hai... nama saya nunu” dengan nada ceria sambil melambaikan tangan.



    Peserta workshop yang hadir di ruangan ini tak terlalu banyak sekitar 14 orang dan tak ada satupun yang saya kenal.
    Karena telat datang saya sudah melewatkan sesi pemberian materi. Sesi berikutnya adalah masing-masing peserta membuat puisi dalam waktu 10 menit. Dan tema puisinya tentang “diri sendiri” dan masing-masing peserta harus membacanya di depan.

    “Hadeh... matemija, buat puisi saja jarang. Apalagi baca puisi dan didepan orang-orang”. Kataku dalam hati. “Saya salah masuk workshop nih”.

    Sebelum kami ke depan untuk membaca puisi masing-masing, mba Okka memberikan contoh cara membaca puisi.
    Saya seperti tersihir menyimak mba Okka memberi materi kepada kami semua. Lucu, ceria, kreatif, interaktif, dan padat. Apa lagi ketika mba Okka membaca puisi berbahasa inggris. Saya memandangnya dengan terkesima walaupun saya tidak begitu paham artinya saya hanya bisa berkata dalam hati “WoW... WoW... dan WoW”.

    Mba Okka membuka wawasan saya tentang puisi. Membaca puisi tak harus selalu dengan cara deklamasi. Mba Okka mencontohkan beberapa gaya berpuisi dan dengan intonasi yang berbeda.

    Kami pun naik satu per satu membacakan puisinya. Kelas yang sangat interaktif karena tiap teman-teman yang sudah membacakan puisinya kita diharuskan mengomentari teman kita tersebut. Entah itu dari isi puisinya, cara membacanya, penekanan, penghayatan, intonasi, mimik, kontak mata, dan sebagainya.

    Teman-teman yang sudah naik membaca puisi mereka bagus-bagus semua. Bahkan ada yang membuat saya terharu dan menitikkan airmata dengan puisinya.

    Jadi kepikiran, kalau saya kedepan membaca puisi saya harus bagaimana? Apa saya bisa sebaik mereka? Saya sedikit malu dengan puisi dadakan buatan saya hehe... entahlah apa itu masih bisa dibilang puisi ya :D

    Tiba giliran saya. Entah dapat keberanian darimana bisa naik ke depan se-PeDe itu. Sebelum membaca puisi, saya intermezo dulu alias basa-basi.

    “Sebenarnya ini pertama kalinya saya membaca puisi di depan banyak orang. Saya juga jarang menulis puisi. Saya hanya penikmat puisi. Senang melihat orang membaca puisi. Kalau kurang jelas mohon dimaklumi”

    Nunu

    Nunu, itu nama saya
    Nunu, saya selalu disapa seperti itu
    Nunu, Empat huruf yang terkandung didalamnya


    Empat huruf itu ada filosofinya
    Kalian tahu apa itu?
    N, Nunu selalu tersenyum disaat sulit maupun senang
    U, Usiaku dua puluh sembilan
    Tapi jiwaku masih seperti berusia tujuh belas
    N, Nunu seorang perempuan yang selalu bersemangat dalam hidupnya
    U, Untuk kalian puisi ini dan sekarang kalian telah mengenalku


    WoW... Surprise banget, seisi ruangan mengapresiasi saya. Mereka menyukai cara membaca puisi. Mba Okka sampai memberikan saya pelukan.

    Kata mereka saya begitu menghayati puisi saya. Saya memang menghayatinya bahkan di bait “N, Nunu seorang perempuan yang selalu bersemangat dalam hidupnya”  saya sedikit tercekat menahan tangis dengan suara agak parau.

    Saya berusaha mempraktekkan cara mba Okka membaca puisi. Tidak harus selalu dengan deklamasi, membuat gerakan-gerakan, dan kontak mata dengan penonton.

    Walaupun saya tak sempat ikut sesi awal yang berisi teori. Saya bisa dapat inti dari workshop ini, karena kelasnya sangat interaktif. Lebih banyak praktek di banding teori. Workshop yang tidak satu arah saja. Tapi kami bisa saling berinteraksi, bebas berkreatifitas dan berkomentar. Dan saya merasa sangat beruntung bisa mengikuti workshop ini.

    Bayangan saya sebelumnya workshop ini sama seperti workshop-workshop yang sering saya ikuti. Setelah pematerinya cuap-cuap mempresentasikan materinya sampe bikin kita ngantuk. Baru sesi terakhir tanya jawab.

    Kelas Workshop ini benar-benar beda. Kelas yang WOW.
    Hehe... saya sampai lupa ada dua  workshop yang terlewatkan.

    Workshop Poetry For Women berakhir sampai pukul 18.30. Lama ya!!!
    Iya lama... setelah membaca puisi masing-masing, kami diberi challenge lagi membuat puisi tapi kali ini bersama teman-teman. Masing-masing berpasangan. Saya berpasangan dengan vika. Mahasiswi cantik yang pandai sekali merangkai kata menjadi puisi.
    Mba Okka menawarkan kami tampil di acara Closing Ceremony MIWF 2014 dan membaca puisi masing-masing.
    WoW... tawaran yang menggiurkan. Tapi sayang saya tidak bisa menghadiri Closing Ceremony karena tanggal 7 Juni 2014 adikku menikah.

    Selesai workshop saya tidak menyangka di cegat sama seorang wartawati. Dia dari koran Tempo Makassar. Dia mau mewawancarai saya karena tadi di kelas Workshop Poetry For Woman dia melihat saya membaca puisi. (Ups... saya baru sadar ada wartawan tadi di dalam kelas).
    Btw, ada yang punya korannya tidak?

    Yup... itu dulu kawan, sedikit coretan pengalaman saya mengikuti MIWF 2014. Semoga bermanfaat.















    Sebut saja namaku Shopia, oh ya... nama samaran yang ku ambil dari Film Televisi “The Walking Dead”. Bagi kalian penggemar film seri zombie tersebut pasti ingat dengan gadis kecil bernama Shopia yang hilang selama berbulan-bulan. Sherif Rick Grims dan kawan-kawan se-timnya mencari anak ini kemana-mana sambil bertahan hidup dari serangan zombie. The Tyrant Virus atau biasa disingkat dengan T-Virus telah menyebar dan menginfeksi siapa saja. Kota pun mati, pemerintahan lumpuh, akses telekomunikasi tak ada lagi, dan zombie ada dimana-mana siap menerkam dan menyebarkan virus. Hanya sedikit manusia yang bertahan dan mereka adalah sang survivor. Malang, berharap menemukan Shopia dalam keadaan hidup ternyata Shopia telah berubah menjadi zombie berwajah jelek, seram, menjijikkan, dan bau. Tak ada jalan lain, Rick menembak shopia tepat di kepalanya agar Shopia mati dan tak menjadi zombie lagi.



    Mengapa aku menceritakan kisah zombie Shopia kepada kalian?
    Tak lain karena tampangku saat ini tak lebih mengerikan daripada zombie. Hoh... benar-benar mengerikan kawan. Sel DNA di bibir dan mulutku mengalami mutasi. Mutasi ini membuat sel tetap tumbuh dan berkembang dengan pesat secara tak wajar. Ya... aku bermutasi layaknya seperti zombie yang kalian lihat di televisi itu. Bedanya aku terinfeksi bukan karena T-Virus tapi karena di masa lalu aku seorang pecandu rokok berat. Dulu aku bisa menghisap dua sampai tiga bungkus rokok dalam sehari. Bayangkan kawan, satu bungkus rokok berisi 16 batang. Jadi dalam sehari menghisap 48 batang rokok. Wow.... Berapa rupiah yang harus aku rogoh dari kantong untuk menjadikanku zombie beberapa tahun kemudian.



    Awalnya hanya berupa sariawan yang tak kunjung sembuh dalam 2 minggu disertai bisul disekitar mulut yang tak dapat disembuhkan. Perlahan tapi pasti pembengkakkan pun terjadi. Ada benjolan pada gusi, bibir, dan bagian lain didalam mulut. Bercak putih atau kemerahan pun muncul didalam mulutku. Gusi pun berdarah dan berbagai luka pun muncul. Nyeri dan sakit itulah yang kurasakan kawan. Terasa nyeri pada lidah, rahang, dan sakit tenggorokan membuatku semakin sulit untuk mengunyah dan menelan makanan. Otomatis hal tersebut mengurangi nafsu makanku sehingga menyebabkan berat badanku turun drastis.

    Rasa kebal menjangkiti daerah sekitar wajah, mulut, dan leher. Gigi-gigi goyang tanpa sebab yang jelas membuat susunan gigi tak rata hingga akhirnya tanggal satu per satu. Hari demi hari aku semakin bermetamorfosis menjadi zombie berwajah menyeramkan dan menjijikkan. Aku semakin sulit untuk berbicara. Aku sudah beberapa kali memeriksakan diri ke dokter. Secara medis sel-sel kanker ini dapat dihancurkan dengan radioterapi, kemoterapi, dan pembedahan. Tapi semua tindakan medis itu berbiaya mahal dan bisa memberikan efek samping bagi tubuh. Tak tahu apalagi yang harus kulakukan untuk menyembuhkan penyakit ini. Berbagai pengobatan herbal dan alternatif sudah kucoba tapi tak kunjung sembuh.



    Sisa hidup yang penuh dengan penyesalan. Sebelum merokok aku sangat tahu dampak buruknya bagi kesehatan. Terdapat 4000 zat kimia berbahaya yang terkandung didalamnya antara lain nikotin, tar, karbon monoksida, zat iritan, dan zat karsinogen yang bisa memicu sel kanker. Aku menyesal telah mencobanya sekali dan menjadi pecandu untuk percobaan yang kedua kalinya. Kenikmatan dari merokok itu aku bayar mahal dengan menjalani sebagian hidupku dengan menderita kanker mulut yang sulit untuk diobati. Rasanya bagai menghitung hari menunggu Rick Grims menodongkan pistol di kepalaku dan mengakhiri hidupku sebagai zombie.



    Tulisan ini diikutkan pada lomba menulis "Diary Sang Zombigaret"




    Hari Inspirasi semakin dekat
    Makin deg-degan...
    dan makin kepikiran
    Metode penyampaian seperti apa yang harus saya terapkan dan saya juga harus mempersiapkan mental menghadapi anak-anak itu. Hufffttt... It is not easy for me!!!!

    After Briefing Kelas Inspirasi kemarin, saya banyak berdiskusi dengan ibu saya yang seorang guru TK. Tentunya beliau lebih tahu, lebih banyak ilmu dan pengalaman yang bisa di bagi kepada saya.
    Ibu saya banyak memberi saya masukan yang berharga tentang cara mengajar hingga bahan mengajar.

    "Kalau kamu tuh harusnya pakai metode mengajar yang ga usah banyak menjelaskan. Harus lebih ke visual". Ibu saya menyarankan. "Mewarnai gambar saja, yang ada hubungannya dengan cita-cita atau profesi misalnya dokter atau polisi, dan lain-lain". Tambahnya.

    "Kalau mewarnai agak sulit  mereka harus punya pensil warna/krayon.  Kan tidak semuanya membawa alat gambar. Kalau saya yang sediakan... aduh... kalau misalnya dalam satu kelas ada 30 anak di kali berapa kelas jadi saya harus menyediakan puluhan bahkan ratusan krayon/pensil warna". Saya ingin menerapkan metode "Belajar Sambil Bermain" tapi bagusnya kayak gimana ya mom?

    Beberapa menit kami terdiam. Berpikir dan mencari ide.

    "Kotak ajaib saja" Suara ibu memecah keheningan ruang keluarga.
    "Kotak ajaib?" Tanyaku penasaran. Kalau dengar kata ajaib-ajaib gitu saya jadi ingat tokoh di komik karya Fujiko F Fujio. 

    "Kamu buat kotak, kotak itu berisi guntingan kata-kata yang akan dicocokkan dengan gambar yang kamu sediakan. Biar tidak kacau kelasnya. Kamu bagi per kelompok. Misalnya dalam satu kelas ada 24 orang, kamu bisa bagi 3 kelompok masing-masing 8 orang. Masing-masing kelompok kamu beri nama sesuai nama kotak ajaibnya misalnya kelompok Dokter nah gambarnya berhubungan dengan kesehatan dan alat-alat kedokteran, kelompok Polisi gambarnya yang berhubungan dengan polisi, dan seterusnya".

    "That is brialiant" Ucapku senang dengan ide tersebut.
    "Dan kelompok yang lebih cepat dan lebih tepat dalam mencocokkan gambar saya beri hadiah" tambahku. 

    "Selain itu apalagi ya mom?". Saya masih mencari ide tambahan agar saya ga mati gaya kalau-kalau waktuku belum sampai 30 menit.

    "Kamu bisa coba permainan Kalimat Berantai dan Tebak Kata". Ibu memberi ide lagi. Senang banget deh bisa punya ibu kreatif ^^

    H-1 Hari Inspirasi. Persiapan untuk mengajar besok belum tuntas semua. Saya telat pulang dari kantor, kahirnya saya membuat berbagai persiapan untuk Hari Inspirasi sampai pukul 01.00 WITA. Aduh... Ya Allah mental belum dipersiapkan dengan baik. Ya Allah semoga besok segala berjalan lancar. Aamiin.


    5 Maret 2014 - HARI INSPIRASI

    Telat!!!!
    Padahal sudah diinfokan sehari sebelumnya Tim 1 harus sudah ngumpul di lokasi pukul 07.00 WITA.
    Gara-gara terjebak hujan plus nyasar syukurnya ga kena macet. Terus terang saya tidak tahu letak SDN Inpres 1 Perumnas. Waktu Briefing kemarin diinfokan letak sekolahnya di belakang Puskesmas Kassi-Kassi memang benar ada sekolah disitu tapi ternyata lokasinya salah (Ini akibat ga ikutan cek lokasi nih bareng satu tim). Setelah bertanya sana-sini dimana SDN Inpres 1 Perumnas di Jl. Bonto Dg. Irate, Alhamdulillah akhirnya ketemu juga sekolahannya. Terima kasih buat ina (kawan yang dengan sukarela mau membonceng saya kesana-kemari dan menemani serta membantu saya selama Hari Inspirasi, oh iya.. buat kak Indri juga Terima kasih).



    Kami tiba di sekolah pukul 08.00 telat sejam saudara-saudara. Acara pembukaan sudah selesai dan teman-teman sudah masuk ke kelas masing-masing. OMG...
    Beruntung ketemu sama Nunung (Fasilitator untuk TIM 1) yang sibuk mondar-mandir dari satu kelas ke kelas lainnya.

    "Dari mana ki bu?" Sapa Nunung.
    "Maaf ya... saya telat soalnya nyasar". Saya merasa malu datang terlambat.
    "Oh.. iye..iye... masuk ma ki pale' di kelas".
    "Di kelas berapa?"
    "Kelas 3"
    "Oke"
    "Mana ID Card ta?"
    "ID Card? Astagfirullah... saya lupa". Hadeh... saya merasa malu untuk kedua kalinya. Sudah telat datang lupa ID Card pula.

    Saya dan Nunug masuk ke kelas 3. Kami minta permisi sama guru kelasnya untuk bisa mengajar sekitar 30 menit di kelas tersebut. Tapi kata Ibu gurunya tunggu sampai pukul 08.30 WITA karena beliau lagi memberi tugas sama murid-muridnya. 

    Jadi saya harus menunggu 30 menit lagi. Sebenarnya selama jeda 30 menit itu ada beberapa hal tak terduga yang terjadi. Pengen diceritakan sih disini tapi saya skip saja ya takut melanggar 7 Sikap Dasar Kelas Inspirasi. Saya tulis di diary saja.

    Kelas 3

    Pukul 08.30 saya masuk ke kelas 3. Di bilang gugup... ya gugup banget. Tapi lebih gugup lagi waktu ngajar pertama kali di kelas yang tadi saya skip untuk diceritakan. Sampai blank ga tahu harus mulai dari mana. Berbagai persiapan kata-kata untuk mengajar buyar semua.

    Di kelas 3 ini saya mulai bisa mengatasi kegugupan saya. Beruntung kelas ini cukup tenang.
    Saya bisa mengenalkan diri saya dan profesi saya dengan baik. Saya juga bisa menjelaskan apa-apa saja dilakukan profesi saya setiap hari saat bekerja.
    Dialog saya dengan anak-anak kelas 3 cukup menuai respon. Jika saya bertanya, mereka bisa paham dengan apa yang saya ucapkan dan mereka bisa menjawab pertanyaan saya dengan baik. Alhamdulillah.

    Di kelas ini, saya tidak memakai kotak ajaib seperti persiapan yang saya ungkapkan diatas. Karena saya melihat respon mereka cukup baik terhadap saya.

     "Main Tebak Gambar" saya membawa tablet dimana tadi sudah saya isi dengan gambar-gambar dari berbagai profesi. Senang sekali... anak kelas 3 ini pintar-pintar, hampir semua gambar ditebak dengan benar. Kecuali satu profesi. Profesi apakah itu ???
    "Penyelam" dan hanya satu anak yang bisa menjawabnya dengan benar. Dan dia mendapatkan hadiah yang sudah saya siapkan beberapa hari yang lalu.



    Kelas 2

    Kelas yang cukup kacau menurut saya. Tapi anaknya manis-manis.
    Waktu saya masuk ke kelas itu mereka lagi mengerjakan tugas matematika dari guru kelas pengganti.
    Situasinya cukup kacau karena ada yang lagi berkumpul di meja guru untuk mengumpulkan tugasnya, ada yang ke bangku temannya untuk bertanya ke temannya yang lebih paham, ada yang lari ke sana ke mari. Pokoknya ribut banget.

    Ketika baru masuk ke kelas itu, saya langsung disapa oleh seorang anak laki-laki yang bertubuh agak gemuk.

    "Kak.. kak... sini ki dulu". Anak laki-laki itu memanggil saya setengah berteriak. Saya pun menuju ke bangkunya yang berada di baris kedua.

    "Kenapa?"

    "Kak lihat ki dulu ini tugas ku, betul mi ini". Tanyanya sambil memperlihatkan buku tulisnya. Saya pun membantu anak itu mengecek tugasnya. Anak-anak yang lain ikut mengerubungi kami. Tugas matematika mereka waktu itu adalah pembagian. 

    "Iya, hampir betul mi semua. Tapi masih ada satu yang salah dek. 54 bagi 9 berapa?" anak-anak yang mengelilingi saya terdiam.

    "Jawabannya 6"

    Terdengar teriakan ibu guru menenangkan kelasnya.

    "Tenang semua!!! duduk di tempatnya masing-masing!!! Ini ada kakak yang mau mengajar di kelas ini!!! 

    Anak-anak kelas 2 kembali ke tempat duduknya masing-masing mendengar instruksi gurunya.

    "Tutup bukunya!!! Jangan ada yang mengerjakan tugas lagi!!! Nanti setelah istirahat baru dikerjakan lagi!!!" Ibu guru berkali-kali mengulang perintah ini tapi masih saja ada anak yang mengerjakan tugas. Saya sangat senang melihat semangat belajar mereka.



    Tak Jauh berbeda dengan anak-anak di Kelas 3. Mereka juga memberi respon yang baik. Saya menggunakan kotak ajaib di kelas ini. Tapi saya tidak membuat per kelompok. Karena setelah di tinggalkan oleh gurunya, kelasnya menjadi agak kacau. Selain itu kami main "Tebak Gambar" menggunakan gambar-gambar yang sudah saya print dan juga gambar yang ada di tablet saya.











    ISTIRAHAT / KELUAR MAIN

    Kami TIM 1 Beristirahat di aula. Pada waktu istirahat ternyata tim kami bertambah (Telat tahu karena ga ikut waktu pembukaan tadi pagi). Waktu Briefing relawan pengajar yang hadir hanya ada 5 orang. Alhamdulillah pada Hari Inspirasi bertambah dua orang relawan. Untuk relawan pengajar seorang dokter namanya Muh. Wahdiyat dan seorang relawan videografer namanya Lia Lestari mahasiswi cantik Jurusan Komunikasi Universitas Hasanuddin.


    Kelas 1

    Sehabis istirahat/keluar main, saya ditugaskan masuk ke kelas 1. Kelas yang agak kacau memang. Beruntung  guru kelas 1 membantu saya menenangkan kelas tersebut. Sedikit berbeda dengan dua kelas sebelumnya. Setelah saya memperkenalkan diri dan menjelaskan profesi saya. Di kelas ini saya mengajak anak-anak untuk bernyanyi.

    "Anak-anak suka menyanyi?" Teriak saya, karena kelasnya masih sedikit ribut.
    "Sukaaaa...." Mereka menjawab serentak
    "Ada yang tahu lagunya 'disini senang disana senang'"
    "Tahu bu"
    "Oke bagus, kali ini bukan cuma nyanyi saja tapi pakai gerakan atau bahasa isyarat"
    "Ayo nyanyi dan ikuti gerakan saya ya"
    Kami pun bernyanyi sambil menggunakan bahasa isyarat. Ibu guru kelas 1 juga membantu saya memandu anak-anak menyanyi. Kami melakukannya berulang-ulang sampai anak-anak menghafal gerakan isyarat tersebut. Subhanallah mereka senang sekali.





    Setelah asyik bernyanyi, keadaan kelas mulai tenang. 
    Kotak ajaib pun ku keluarkan. Saya menaruh gambar-gambar di atas meja yang berhubungan dengan profesi dokter, polisi, dan guru. Di kelas ini saya bisa menerapkan kotak ajaib dengan baik.

    Setelah bermain kotak ajaib. Kami kembali bernyanyi. Tapi saya menantang anak-anak kelas 1, siapa yang sudah hafal lagu dan gerakan isyaratnya lagu "disini senang disana senang". Yang berani naik di depan kelas memandu teman-temannya bernyanyi akan dapat hadiah dari saya.
    Beberapa anak angkat tangan. Saya salut dengan keberanian mereka. Saya pun memilih salah satu murid.
    Senang sekali mereka bernyanyi dengan riang.


    PENUTUPAN

    Subhanallah... benar-benar pengalaman yang seru takkan terlupakan deh. Jauh dari perkiraan saya. Saya sudah berpikir yang tidak-tidak sebelumnya. Terima kasih ya Allah engkau telah memudahkan semuanya.

    Acara penutupan untuk Tim 1, kami lakukan di Aula soalnya lapangan sekolah tergenang air. 
    Haha... agak sedikit kacau sih penutupannya. Karena kami kewalahan menenangkan puluhan anak di aula tersebut. Ide untuk acara penutupan waktu briefing kemarin menggunakan balon. Cita-cita mereka di tulis pada kertas dimasukkan ke dalam balon, setelah balon-balon itu di isi gas helium baru diterbangkan.

    Tapi sayang kami kena tipu oleh penjual balon. Juga ada miss komunikasi dengan penjual balon tersebut. 
    Ini balonnya sudah ditiup duluan itupun ga pake helium (Mana bisa terbang balonnya).
    Yaa... apa boleh buat ada sedikit perubahan ide tapi masih tetap pake balon sih. Balonnya ditempeli kertas yang bertuliskan cita-cita mereka. Setelah itu balonnya diletuskan.
    Hehehe... tapi lumayan bikin gaduh sih waktu balonnya meletus bersama-sama.







    Semoga apa yang kami lakukan hari ini bermanfaat dan bisa menginspirasi anak-anak Indonesia terutama untuk siswa-siswi SDN Inpres 1 Perumnas. 

    Untuk saya pribadi, benar-benar hari yang seru dalam hidupku. Dan saya rasa ini lebih menegangkan dari ujian meja saudara-saudara. "Menjadi guru sehari, itu sesuatu" pengalaman yang tak terlupakan.
    Salah satu mimpi saya sudah terwujud "Ingin Menjadi Guru seperti ibu saya" walau hanya sehari.

    Terus terang bagi saya bukan hal yang mudah untuk menghadapi puluhan anak kecil apalagi yang baru kita temui. Berkomunikasi dengan mereka, mengambil hati mereka, dan membuat mereka memperhatikan kita yang ada di depan kelas. Alhamdulillah, Allah memudahkan semuanya

    Motivasi saya untuk ikut berpartisipasi dalam Kelas Inspirasi 2014 ini adalah untuk memberikan inpirasi kepada anak-anak SD, bahwa walaupun kita memiliki keterbatasan hal itu bukan halangan untuk meraih mimpi.

    Salam Inspirasi!!!
    "Sehari Berbagi, Seumur Hidup Menginspirasi"















      






    Sempat ga percaya ketika dapat SMS dari Tim Kelas Inspirasi Makassar. 
    Apa!!!  Saya terpilih jadi relawan!!!
    Senang bercampur rasa khawatir sebenarnya.
    Senang karena bisa berbagi inspirasi kepada anak-anak Indonesia terutama di kota Makassar
    Khawatir karena aduh... bisa ga ya saya ngajar, bisa ga ya saya menghadapi anak kecil..
    Pokoknya berbagai rasa campur aduk menjadi satu kayak nano-nano :D


    Hei... Kelas Inpirasi itu apa??

    Kelas Inspirasi itu adalah sebuah kegiatan yang memberi pengalaman mengunjungi dan mengajar sehari pada beberapa SD dengan muatan informasi dan inspirasi tentang berbagai profesi. Dengan harapan para siswa akan memiliki banyak pilihan cita-cita serta menjadi lebih termotivasi untuk memiliki mimpi yang besar. Kelas Inspirasi tahun ini dilaksanakan serentak di 9 Kabupaten/Kota pada hari Rabu, 5 Maret 2014.

    Kelas Inspirasi memiliki dua sasaran utama yaitu untuk Relawan dan untuk siswa-siswa.

    Bagi para relawan, Kelas Inspirasi bertujuan untuk :
    • Memberikan pengalaman mengajar dan belajar di depan kelas sebagai bentuk konstribusi serta pengorbanan yang nyata terhadap perbaikan masa depan bangsa
    • Membangun sensitifitas para relawan terhadap realitas kualitas pendidikan yang kontras dengan kemajuan kota besar
    • Mengajak kaum profesional untuk bersama-sama turun tangan menunaikan janji kemerdekaan "mencerdaskan kehidupan bangsa"
    • Mengaktifasi semangat volunterism untuk mengatasi masalah di sekitar kita tanpa harus menunggu orang lain terlebih dahulu dan tanpa menyalahkan pihak manapun.


    Bagi para siswa SD :
    • Memperluas wawasan mereka akan pilihan profesi yang bisa dijadikan cita-cita 
    • Memberikan inspirasi untuk memiliki cita-cita setinggi mungkin
    • Memberikan motivasi untuk terus melanjutkan pendidikan 
    • Menanamkan empat nilai moral positif (kejujuran, kerja keras, pantang menyerah, dan kemandirian) sebagai jalan untuk mewujudkan apa yang diimpikannya
    • Menyadarkan amat pentingnya sikap menghormati orang tua dan guru dalam upaya mewujudkan cita-cita dan mimpi tertinggi mereka.


    Setelah dapat jadwal Hari Briefing, Hari Inspirasi, Hari Refleksi, Data Tim Relawan dan Modul jadi makin dag dig dug. 

    D' Miss Devil said : 
    Bisa ga??? Bisa ga??? Bisa ga??? 
    Mundur saja!!! Mundur saja!!! Mundur saja!!!
    Kamu mau ngajar apa coba? Bagaimana tekniknya?
    Kamu harus menghadapi puluhan anak kecil!!! Itu bukan hal yang mudah!!!
    Kamu tahu itu dengan baik karena ibumu seorang guru TK...
    Kamu harus menghadapi puluhan karakter yang sulit untuk diatur
    Bagaimana kalau mereka begini dan begitu...
    Arrrgghhhh... Arrrggghhh.... Arrrrggghhh... 
    Galau... galau... galau...

    D' Miss Angel said :
    Tapi masa' mau mundur gitu saja, 
    sudah melangkah maju ga boleh mundur. HADAPI!!!
    Insya Allah BISA
    Luruskan niat nu' Lillahi Ta'ala ini demi anak-anak Indonesia, demi penerus bangsa...

    Hari Briefing Kelas Inspirasi pun tiba tepatnya Sabtu, 1 Maret 2014 pukul 13.00
    Sebenarnya sempat galau lagi nih. Soalnya jadwal acaranya  bentrok dengan Leaders Meetingnya Oriflame.
    Walaupun agak telat ikutan Briefing karena ikutan Leaders Meeting dulu itupun belum selesai saya ikuti, akhirnya sampai  juga di Baruga Telkomsel Lantai 5.

    Pada Hari Briefing para relawan diberi tips dan trik teknik dan metode pengajaran yang baik dan benar, struktur pengajaran dengan BOMBER-B (Bang! - Outline - Message - Bridges - Example - Recap - Bang!), cara penyampaian materi, tips manajemen kelas, dan sebagainya.

    Selain itu di hari Briefing juga kita bertemu dengan relawan satu tim. Saya masuk di Tim 1 bersama delapan relawan pengajar dan dua relawan dokumentator. Sayangnya di hari Briefing hanya ada lima relawan pengajar yang hadir : Asrijal, ST (Supervisor Geologist), Halimah Ayu Wandira (Perawat ICU), Andi Syahwiah A. Sapidin, SH, MH (Dosen Hukum), Dini Anggraeni Sabatini (Marcom & Penyiar) dan satu relawan fotografer : Muhammad Ryan Rizaldhy Iksan. Masing-masing tim juga punya relawan pendamping. Untuk relawan pendamping tim 1 namanya Nunung. Dan SD tempat kami mengajar adalah SD Inpres Perumnas I.



    Setelah kenalan dengan teman-teman satu tim dan pendamping, kami pun menyusun giliran mengajar untuk hari H berdasarkan jumlah relawan dan jumlah rombongan belajar yang diketahui pada saat survey serta disesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.

    Setiap kelompok relawan diberikan waktu selama satu hari belajar sesuai dengan standar di SD Negeri pada umumnya yaitu pada pukul 07.00 s.d 13.00 WITA. Tiap relawan pengajar akan mendapat waktu sekitar 30 menit untuk mengajar di kelas dan 5 menit digunakan untuk perpindahan ke kelas berikutnya. Istirahat akan dilakukan 2 kali, masing-masing selama 15 menit. 

    Selama briefing yang terus kepikiran di benak saya, metode penyampaian materi seperti apa yang harus saya terapkan? dan yang paling utama menyiapkan mental. 

    Are You Ready Nunu???
    Masih bisa mundur nu, tuh ada relawan yang sudah mengundurkan diri??
    Miss Devil ngomporin lagi


    To be continue >>> 
    Baca juga "Menjadi Guru Sehari, Itu Sesuatu..."http://nunusangpemimpi.blogspot.com/2014/03/menjadi-guru-sehari-itu-sesuatu.html















    Newer Posts Older Posts Home

    Verified Blog

    Seedbacklink

    Search This Blog

    ABOUT ME

    POPULAR POSTS

    • FOODCRAFT MULTIGRAIN, Sumber Makanan Sehat dan Kaya Serat
    • Review Novel Me Before You, Ketika Cinta Saja Tak Cukup
    • Pustaka Kampung Impian: Menyalakan Literasi di Ujung Barat Nusantara
    • My Blogging Journey, Karena Hidup adalah Belajar dan Berbagi
    • [Review] Film Uang Panai Maha(R)L, Fenomena Sosial yang Diangkat Ke Layar Lebar
    • REVIEW FILM PESANTREN IMPIAN
    • Give Away Blog Nunu Sang Pemimpi
    • 7 Alasan Mengapa Harus Punya Kipas Angin Miyako?
    • XL Axiata Peduli Disabilitas Siap Kerja: Kesempatan Upgrade Skill Digital Bagi Penyandang Disabilitas
    • Hal yang Harus Jadi Concern saat Anda Ingin Membeli Laptop Gaming
    Powered by Blogger.

    Followers

    Labels

    agritech ai aksesibilitas artificial intellegence asuransi asus Award baju distro baju lebaran Bantimurung Objek Wisata Terbaik Di Sulawesi Selatan BCA beasiswa lpdp berbagi bihun goreng blockchain blogger Blogger Nusantara Blogger Perempuan bloggerday blogging blogholicid bloglicious bodysuit bts bubur bubur manado budaya Buku busana muslim buzzer casio cerita challenge cheddar cloud computing Curhat Descendants of The Sun digital digitalisasi disabilitas Disclosure doa anak doa bangun tidur drama korea E-Business e-voting Email film fotografi gadget galaukan setan Gerak Jalan Santai handsock hijab HUT Sulawesi Selatan IndiHome indonesia Info Info. Blogging inovasi internet internet provider iot job review kartu AS kecerdasan buatan keju kesehatan Kipas Angin Miyako klinik komunitas kopdar kraft Kucing Kuliah kuliner laptop LAPTOP GAMING lebaran Lomba lpdp makanan indonesia makassar manado maros masyarakat media Media Sosial medikids Mind Miss Deaf mom blogger Monetize multigrain musik Nunu Nunu Amir Nunu Talk oreo other pandangan pantai losari pemilu pengalaman personal branding Pesantren Impian Puisi pustaka kampung impian radio ramadhan RBT religi reportase resensi buku resep Resolusi Juara review robotic robotic process automation samsung galaxy s6 samsung galaxy s6 edge sehat Sekolah Blog SEO sharing sinarmas slice of life smart contract smartphone Social Media Song Hye Kyo Song Joong Ki sosial sponsored post startup strartup surat cinta untuk kartini tabungan online telkom university TelkomIndonesia Teman Wajib Anda time toefl toleransi Tourism transformasi digital traveling tutorial Tutorial Blog Tutorial Web Design uang panai unik uricran useetv video waktu webinar website wonderful Workshop Writing zenfone 9

    Blog Archive

    • ▼  2025 (2)
      • ▼  September (1)
        • Laptop Dua Layar Tipis dengan Desain Premium dan P...
      • ►  April (1)
    • ►  2024 (35)
      • ►  November (1)
      • ►  October (1)
      • ►  August (1)
      • ►  July (2)
      • ►  April (2)
      • ►  March (12)
      • ►  February (7)
      • ►  January (9)
    • ►  2023 (7)
      • ►  August (2)
      • ►  July (2)
      • ►  May (2)
      • ►  April (1)
    • ►  2022 (35)
      • ►  December (1)
      • ►  November (1)
      • ►  October (2)
      • ►  September (6)
      • ►  August (6)
      • ►  July (2)
      • ►  June (3)
      • ►  May (5)
      • ►  April (1)
      • ►  February (5)
      • ►  January (3)
    • ►  2021 (22)
      • ►  December (2)
      • ►  November (6)
      • ►  October (2)
      • ►  September (3)
      • ►  August (2)
      • ►  June (2)
      • ►  May (1)
      • ►  April (1)
      • ►  March (1)
      • ►  February (1)
      • ►  January (1)
    • ►  2020 (18)
      • ►  November (1)
      • ►  September (4)
      • ►  August (1)
      • ►  June (1)
      • ►  May (1)
      • ►  April (4)
      • ►  March (1)
      • ►  February (3)
      • ►  January (2)
    • ►  2019 (2)
      • ►  February (1)
      • ►  January (1)
    • ►  2018 (13)
      • ►  December (2)
      • ►  November (3)
      • ►  October (1)
      • ►  September (1)
      • ►  August (2)
      • ►  July (1)
      • ►  March (1)
      • ►  January (2)
    • ►  2017 (26)
      • ►  July (4)
      • ►  June (2)
      • ►  May (3)
      • ►  April (5)
      • ►  March (2)
      • ►  February (3)
      • ►  January (7)
    • ►  2016 (75)
      • ►  December (2)
      • ►  November (14)
      • ►  October (8)
      • ►  September (13)
      • ►  August (1)
      • ►  July (5)
      • ►  June (13)
      • ►  May (6)
      • ►  April (10)
      • ►  March (3)
    • ►  2015 (18)
      • ►  December (1)
      • ►  November (1)
      • ►  October (2)
      • ►  September (1)
      • ►  August (1)
      • ►  July (2)
      • ►  June (2)
      • ►  May (2)
      • ►  March (1)
      • ►  February (3)
      • ►  January (2)
    • ►  2014 (13)
      • ►  December (2)
      • ►  November (1)
      • ►  July (3)
      • ►  June (2)
      • ►  April (1)
      • ►  March (2)
      • ►  February (2)
    • ►  2013 (32)
      • ►  December (4)
      • ►  November (1)
      • ►  October (3)
      • ►  September (1)
      • ►  July (1)
      • ►  June (1)
      • ►  May (6)
      • ►  April (2)
      • ►  March (3)
      • ►  February (7)
      • ►  January (3)
    • ►  2012 (46)
      • ►  December (1)
      • ►  November (3)
      • ►  October (4)
      • ►  September (6)
      • ►  August (2)
      • ►  July (3)
      • ►  June (4)
      • ►  May (1)
      • ►  April (6)
      • ►  March (4)
      • ►  February (6)
      • ►  January (6)
    • ►  2011 (57)
      • ►  December (4)
      • ►  November (13)
      • ►  October (14)
      • ►  September (2)
      • ►  August (5)
      • ►  July (8)
      • ►  June (7)
      • ►  May (1)
      • ►  April (3)

    Sidebar Ads

    Total Pageviews

    Subscribe To

    Posts
    Atom
    Posts
    All Comments
    Atom
    All Comments

    Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template