Nunu Amir Blog
  • Home
  • About
  • Disclosure
  • Features
    • Berbagi
    • Digital
    • Review
      • Gadget
      • Produk
      • Webinar
      • Website
      • Buku
      • Kesehatan
    • Slice of Life
    • Buku Saya
    • Religi
    • Traveling
    • Resep
  • Contact Us


"Merantaulah! Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan hidup di negeri asing (di negeri orang)." - Imam Asy-Syafii

Merantau pertama kali, saya masih muda kala itu, 21 tahun, beberapa bulan setelah menyelesaikan kuliah Diploma Tiga. Saya ditawari oleh Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengikuti kegiatan pelatihan vokasional selama delapan bulan, dari bulan Februari hingga Oktober 2007. Lokasinya di Balai Besar Vokasional Bina Daksa atau BBRVBD (sekarang bernama Sentra Terpadu Inten Suweno) di Cibinong, Bogor. Di balai tersebut ada 100 peserta dari seluruh Indonesia mengikuti pelatihan keterampilan, mulai dari penjahitan, komputer, desain grafis, elektro, dan lain-lain. Saya sendiri memilih keterampilan komputer agar linear dengan latar belakang pendidikan saya yaitu Manajemen Informatika. Setelah menyelesaikan pelatihan para peserta bisa berpeluang untuk bekerja di perusahaan yang sudah bekerja sama dengan BBRVBD.

Setelah menyelesaikan pelatihan tersebut, saya termasuk dari sekian banyak peserta yang kurang beruntung tidak direkrut oleh perusahaan. Hanya 10-15% yang terserap, kabarnya angkatan tahun-tahun sebelumnya banyak peserta yang berkesempatan untuk bekerja di perusahaan. Mungkin karena  gejala-gejala awal krisis finansial 2008 mulai terasa, sehingga perusahaan menahan diri untuk melakukan perekrutan karyawan.

Perantauan perdana saya berakhir. Saya memutuskan pulang ke Makassar atas saran dari orang tua. Saya pun mulai mencari kerja di berbagai perusahaan. Di zaman itu, info lowongan kerja biasanya terpampang di surat kabar. Menulis/mengetik surat lamaran dan curricullum vitae, kemudian dikirim via pos ataupun diantarkan langsung ke perusahaan. Satu dua perusahaan kadang ada yang menghubungi memanggil untuk tes dan wawancara. Tetapi melihat kondisi fisik saya, tak semua perusahaan mau merekrut penyandang disabilitas. Di masa itu belum ada undang-undang yang mengatur  hak atas pekerjaan bagi disabilitas. 

Beruntungnya saya tidak terlalu lama menganggur, hanya beberapa bulan saja. Mungkin karena background pendidikan saya adalah teknologi informasi dan di masa itu masih sedikit yang punya keahliaan sebagai programmer. Akhirnya saya mendapatkan pekerjaan juga, meskipun freelance, menjadi programmer website. Saya diterima di perusahaan konsultan IT yang proyeknya kebanyakan membuat website landing page untuk sekolah-sekolah yang ada di Makassar. Saya tidak masalah dengan gaji kecil. Untuk pemula sudah lumayan, kerjanya pun di rumah, saya bisa sembari menemani dan merawat Ayah saya yang sedang sakit stroke, yang penting saya mendapatkan pengalaman.

Sembari bekerja freelance, saya tetap melamar di berbagai perusahaan. Beberapa bulan kemudian saya diterima di sebuah perusahaan konsultan IT sebagai karyawan tetap. Fokus proyek perusahaan tempat saya bekerja adalah aplikasi Point of Sales (PoS) yang banyak dipakai di minimarket dan supermarket dimana jangkauan areanya di daerah Sulawesi (di masa itu, belum masuk Alfamart dan Indomaret di kawasan timur Indonesia). Di perusahaan ini saya dapatkan banyak pengalaman dan banyak mengenal pengusaha dan manajemen supermarket dan minimarket terkenal di Makassar dan berbagai daerah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Selain bekerja sebagai programmer, saya diberi kesempatan untuk mengikuti perjalanan bisnis dan menjadi trainer untuk admin dan kasir di minimarket/supermarket tersebut. Saya juga tidak menyangka, dengan suara sengau, saya bisa menjadi trainer, Alhamdulillah klien bisa maklum dan paham. Mungkin juga karena langsung praktek, tanpa teori yang banyak. 

Itulah sepenggal kisah perjalanan awal saya memasuki dunia kerja. Tidak mudah tapi bukan berarti tidak mungkin. Selama kita tetap berusaha, berdoa, pantang menyerah, mau belajar hal baru, dan percaya dengan kemampuan sendiri, rezeki pekerjaan akan terbuka lebar. 


****



XL Axiata Peduli Disabilitas Siap Kerja


Hari Kamis lalu, tepatnya 22 Agustus 2024, saya berkesempatan menjadi volunteer blogger untuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dari XL Axiata, yang bertajuk XL Axiata Peduli Disabilitas Siap Kerja. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Sekretariat Dewan Pengurus Pusat Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (DPP PPDI) di Jakarta Timur. Ini kali pertama saya ke sekretariat PPDI Pusat, dulu waktu saya masih tinggal di Makassar, saya pernah beberapa kali berkunjung ke Sekretariat PPDI Sulawesi Selatan, meskipun bukan anggota ataupun pengurus. 

XL Axiata menyelenggarakan kegiatan pelatihan digital untuk teman daksa dan teman tuli selama dua hari, dari tanggal 22-23 Agustus 2024. Ada 38 peserta dari Jakarta dan sekitarnya yang mengikuti kegiatan tersebut. Teman-teman disabilitas dibekali materi tentang Dokumentasi Digital dan Event oleh Mas Akbar Muhibar (Dosen Multimedia, Fasilitator Literasi Digital Bloggercrony), Digital Workplace oleh Ibu Farida (Tenaga Ahli Data Science), dan Publikasi Digital di Media Sosial oleh Mbak Hastu Wijaya (Konten Kreator). 

Kegiatan serupa juga sudah di selenggarakan di beberapa kota antara lain Surabaya, Medan, Bandung dan terakhir di Jakarta. Total seluruh peserta dari keempat kota tersebut ada 103 orang. Kemudian akan diseleksi menjadi 20 orang dan akan berkesempatan mengikuti Magang di kantor XL Axiata.

Eventnya berlangsung seru dan disambut oleh antusiasme yang besar oleh para teman daksa dan teman tuli. Mereka menyimak materi dengan baik dan mengerjakan praktik dengan semangat, Saya bisa melihat dari wajah mereka sebuah keinginan untuk berdaya dan mandiri, harapan untuk setara seperti manusia lainnya, no one left behind. I feel them, saya merasakan apa yang mereka rasakan. Saya pernah di titik itu. 

Saya merasa senang sekali XL Axiata melakukan kegiatan ini. Memberikan pelatihan bagi penyandang disabilitas yang sesuai dengan kebutuhan di era digital saat ini. Ilmu dan skill digital sangat dibutuhkan oleh penyandang disabilitas saat ini agar mereka bisa bersaing di dunia kerja. Apalagi sekarang sulit untuk mendapatkan pekerjaan, jika tidak punya skill maka makin sulit teman disabilitas mendapatkan pekerjaan. 

Dari cerita teman-teman disabilitas di daerah, dari aktivis disabilitas, ataupun info dari seminar dan  FGD yang pernah saya ikuti, masih banyak teman-teman disabilitas usia produktif di Indonesia yang belum siap kerja. Dari segi pendidikan mereka masih tertinggal jauh. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, sebagian besar penyandang disabilitas tidak tamat SD sebesar 29,35%, tamat SD sebesar 26,32%, tidak pernah sekolah sebesar 20,51%, tamat SMP sebesar 9,97%, tamat SMA sebesar 10.74%, dan perguruan tinggi sebesar 3,38%. 




Selain akses pendidikan formal yang terbatas, dari segi kepemilikian telepon genggam masih di bawah kelompok non disabilitas. Menurut data Susenas tahun 2020 hanya  36,7% penyandang disabilitas yang memiliki ponsel ataupun laptop. Selain itu, tidak semua penyandang disabilitas yang memiliki ponsel telah terhubung dengan akses internet. Hanya 18,9% penyandang disabilitas memiliki akses terhadap internet. Hal ini tentunya menghambat kemampuan individu disabilitas untuk terlibat dalam platform digital, mencari peluang kerja, mengakses sumber daya pendidikan dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan masyarakat. 

"Penyandang disabilitas bukan untuk dikasihani, berikan mereka peluang, akses, dan peran maka mereka akan setara seperti manusia lainnya" - Nunu Amir

Mindset "charity" yang selama ini melekat bagi penyandang disabilitas juga perlu diperbaiki. Disabilitas jangan dipandang sebagai objek untuk diberikan bantuan sosial seperti sandang dan pangan. Tetapi berikan mereka hak yang sama seperti warga negara lainnya. Hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk mendapatkan  aksesibilitas dan pekerjaan yang layak, hak untuk berpendapat, dan hak lainnya. Penyandang disabilitas butuh diberikan kesempatan agar bisa berdaya dan mandiri.

Dibalik keistimewaan dan keterbatasan yang dimiliki oleh penyandang disabilitas mereka sebenarnya bisa hidup mandiri tanpa bantuan jika "aksesibilitas dan peluang" itu terbuka lebar bagi mereka. Contohnya teman daksa berkursi roda dan teman netra, jika seluruh infrastruktur jalan, transportasi dan gedung ramah disabilitas  tentu mereka bisa dengan mudah untuk kemana pun tanpa bantuan. Terkadang masih ada saja stakeholder yang enggan membangun fasilitas yang bisa diakses oleh penyandang disabilitas dengan mengatakan seperti ini "buat apa membangun pedistrian ataupun gedung yang ramah disabilitas, jarang ada disabilitas yang menggunakannya. Saya tidak pernah lihat disabilitas berkunjung/lewat di tempat ini". Asal tahu saja mereka di rumah saja karena akses jalan sulit buat mereka. Kalau jalan, gedung, transportasi sudah aksesibel tentunya mereka akan sering keluar rumah. Itulah salah satu wujud dari inklusi! Jalan menuju Indonesia yang inklusif masih panjang. Tapi saya yakin hal itu bisa terwujud, jika kita mau bersama-sama bergandeng tangan untuk mewujudkannya. 

Di tengah keterbatasan fisik dan keterbatasan sarana dan prasarana untuk mendukung mobilitas para penyandang disabilitas, hal itu tidak menghalangi semangat teman-teman untuk menuntut ilmu. Contohnya Rangga, peserta yang mengikuti event XL Axiata Peduli, dia menggunakan kursi roda. Datang jauh-jauh dari Bogor menggunakan commuter dan transportasi online ke Jakarta Timur. Saya salut dengan semangatnya. Ketika ngobrol dengan dia saat kegiatan sudah  berakhir, ternyata dia kuliah di Universitas Negeri Jakarta. Tiap ke kampus dia menggunakan transportasi Commuter dan Trans Jakarta. Dari Bogor-Rawamangun bukan hal yang mudah bagi pengguna kursi roda. Saya tahu bagaimana crowded-nya di stasiun, Commuter dan Trans Jakarta di jam sibuk, karena saya juga tinggal di Bogor. Struggling-nya Rangga bergumul dengan kepadatan transportasi publik berkali-kali lipat dibanding saya. Sekali lagi saya salut dan merasa malu dengan diri sendiri ketika masih sering mengeluh dengan keadaan.

Kembali ke event XL Axiata Peduli Disabilitas siap kerja, kegiatan di hari pertama dibuka oleh Ketua PPDI, Bapak Norman Yulian dan Ibu Astri Mertiana selaku Corporate Communication XL Axiata. Event tersebut dipandu oleh Mbak Wardah Fajri dari Bloggercrony. Oh iya, Bloggercrony dan tim merupakan mitra kolaborasi dari event XL Axiata Peduli Disablitas Siap Kerja. Selain Bloggercrony, ada juga beberapa organisasi dan komunitas yang bekerjasama dengan XL Axiata yaitu DPP PPDI, Dilans Indonesia, Benih Baik, Rumah Difabel Sharaswaty, Feministhemis, YPKABK, dan Tiba Surabaya Official. Selain itu, di hari pertama materi perdananya sangat menarik sekali yaitu Dokumentasi Digital dan Event oleh Mas Akbar Muhibar.

Saya berharap semoga teman-teman disabilitas yang mengikuti kegiatan ini bisa memanfaatkan ilmu yang didapatkan dengan baik, jangan lupa dipraktikkan. Buat 20 peserta terpilih yang akan diikutkan magang semoga bisa bekerja dengan baik. Jika kinerja mereka bagus, semoga punya kesempatan untuk menjadi karyawan XL Axiata. 

Saya juga berharap semoga kegiatan seperti ini lebih ditingkatkan lagi, bukan hanya di empat kota besar saja, tapi juga bisa diadakan di seluruh ibukota provinsi yang ada di Indonesia. Sehingga bisa menjangkau disabilitas yang lebih luas lagi.



Sumber:

Jurnal Jalan Panjang Menuju Inklusi Digital bagi Penyandang Disabilitas di Indonesia (file:///C:/Users/Nunu%20Amir/Downloads/3536-11848-1-PB.pdf)

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/05/02/penyandang-disabilitas-masih-alami-ketimpangan-pendidikan
  


Anak Rantau


Tak terasa sudah hampir 10 tahun saya merantau. It’s not a short time, nge-kos dan bekerja di Jakarta memang sesuatu yang amazing and challenging berhadapan dengan kerasnya hidup di ibukota. Awal berangkat ke Jakarta pada Maret 2015 saya ditemani oleh orang tua. Mereka bantu buat nyari kosan yang tidak terlalu jauh dari kantor dan membelikan barang-barang kebutuhan dasar buat di kosan. Seperti perlengkapan makan, sprei, rice cooker, dan dispenser air.

Untuk barang-barang elektronik, orang tuaku membelikan saya merek Miyako. Rice cooker-nya malah awet banget dan masih saya pakai sampai sekarang. Dari beberapa kali pindah kosan di Jakarta sampe sekarang punya rumah sendiri di Bogor dan nge-kost lagi pas kuliah S2 di Bandung, Rice Cooker Miyako selalu menemani. Rice Cooker Miyako punyaku tipe MCM-606 A, bentuknya yang kecil imut, tidak bikin rempong jika pindahan. Kapasitasnya 1,8 liter dengan fungsi 3 in 1 (memasak, menghangatkan, dan mengukus) dengan daya listrik kecil memang cocok sekali untuk anak kosan.

Alhamdulillah, selama hampir 10 tahun, Rice Cooker Miyako yang saya pakai tidak pernah ada keluhan rusak. Paling saya cuma ganti pancinya saja karena lapisan anti lengketnya memudar. Wajar lah, kalau panci anti lengket jika di cuci pakai bertahun-tahun lapisannya akan mengikis. Untuk panci anti lengketnya pun mudah didapatkan di marketplace official store Miyako.


Hasil nasinya pun pulen, ga keras, dan ga bikin nasi cepat menguning. Selain buat masak nasi, kadang Rice Cooker Miyako kesayangan juga saya pakai untuk menggoreng, masak/menumis sayuran, dan mengukus dimsum. Duh…aku sayang banget sama penanak nasiku.

Btw, saya sudah tinggal kembali di rumah saya, di Bojong Gede-Bogor, sudah ga ngekost lagi di Bandung. Cuaca Bandung yang sejuk adem beda banget dengan Bojong Gede yang suhunya cukup hangat, sehingga saya gampang kegerahan. Hehehe… sudah terbiasa dengan suhunya Bandung. Ditambah lagi air cooler saya sudah rusak, hikss padahal baru dipakai setahun lebih dan itu ga dipakai rutin karena saya jarang di rumah, lebih banyakan tinggal di Bandung selama setahun lebih ini. So, pengen deh beli kipas angin baru.

Karena sudah percaya nih merek Miyako terbukti kualitasnya dan awet bertahun-tahun. Untuk kipas angin impian pengen punya yang merek Miyako. Dulu waktu masih tinggal di Makassar, pernah punya kipas angin merek Miyako, kipas tersebut dapatnya karena menang doorprize waktu acara tahunan di kantor. Sampe sekarang kipasnya masih ada loh di rumah Makassar. So, sudah tahu punya nih rekomendasi kipas angin yang aku mau pake di rumah Bojong nanti.

7 Alasan Mengapa Memilih Kipas Angin Miyako?

  • Saya butuh kipas dengan hembusan angin yang extra kuat dan Kipas Angin Miyako punya apa yang saya mau. Dengan extra strong wind, pengguna bisa memilih tiga level kecepatan. Mulai dari level angin sepoi-sepoi, cukup kencang, sampe yang kencang banget buat cuaca yang lagi panas-panasnya. Anginnya bisa terasa hingga jangkauan 11 meter loh. Benar-benar Miyako bisa menjadi Teman Wajib Anda dikala kegerahan.
  • Seperti yang saya ceritakan diatas, merek Miyako kualitasnya oke banget dan bisa awet bertahun-tahun. Memang Miyako bisa jadi Teman Wajib Anda untuk menemani segala aktivitas. Untuk kipas anginnya 100% motor kipas tembaga. Tentunya dengan fitur ini bikin kipas jadi lebih tahan lama, tidak mudah terbakar dan putaran lebih kuat. Selain itu jaring musangnya (mudah dilepas pasang) anti karat loh dan mudah dilepas pasang untuk dibersihkan. Btw, saya hobi loh bersihin kipas angin hehehe. Untuk baling-balingnya sendiri di jamin kokoh dan solid.

  • Yang paling ga enak dari kipas angin itu adalah suaranya yang berisik. Iya ga sih. Tidur dan kegiatan lainnya bisa terganggu gara-gara derik kipasnya. Tetapi Kipas Angin Miyako beda, suaranya smooth, mesin motornya tidak bising saat beroperasi. Selain itu ada fitur thermofuse untuk mencegah overheat pada motornya. Dijamin ga bakal berisik saat santai apalagi tidur.
  • Pengen punya yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan mudah dipindah kesana kemari. Kipas dengan fungsi stand fan dan fitur height adjustment membuat kipasnya bisa ditinggikan atau direndahkan. Ukurannya pun oke sekitar 16 inci. Ga terlalu berat jika kipas anginnya mau dipindahkan dari kamar ke ruang tamu. Kipas Angin Miyako memang Teman Wajib Anda yang bisa digandeng ke sana ke mari hehe…
  • Yang paling okenya lagi adalah hemat listrik. Dayanya hanya 50 watt, dengan tegangan 220 volt, dan frekuensi 50 Hz. So, ga perlu takut tagihan listrik bengkak ya bund!



  • Meskipun terkenal awet dan berkualitas, Kipas Angin Miyako tetap ngasih garansi loh. Ada garansi 3 tahun untuk motor kipas dan jaring musangnya. Jadi kalau amit-amit nih kipasnya bermasalah bisa ke Service Center Miyako yang sudah tersebar di seluruh Indonesia. Asyik banget ya Miyako dijadiin Teman Wajib Anda, kalau ada kerusakan gampang nemu service centernya.
  • Kipas Angin Miyako harganya terjangkau, sepadan lah dengan kualitas yang ditawarkan. Saya cek harga di marketplace harganya oke nih. Jadi pengen buru-buru check out.

Teman-teman yang tertarik pengen tahu lebih lanjut tentang kipas angin dan produk lainnya dari Miyako bisa kunjungi website Miyako Indonesia. Info produk yang ada di website tersebut lengkap banget loh. Produk Miyako sudah menjadi teman wajib saya selama hampir 10 tahun ini, sekarang saatnya Miyako menjadi Teman Wajib Anda.



When you are picking your shapewear from Feelingirl, try some seamless pieces. A seamless body shaper comes with so many benefits for you. These garments give your body good support and looks smooth all over. 

So, try out these garments and get great shaping effect plus amazing comfort for all-day wearing.

1. Best Comfort

Seamless shapers and undergarments are the most comfortable ones because of the missing seams!
Your skin feels relaxed as there would be no seams to dig into it or cause friction when you wear your
shapers for too long. Smooth shapewear gives you the best comfort without a doubt!




2. Perfect Support and Shaping

Seams are there to give shapewear and undergarments a better structure that is supportive. But having
no seams doesn’t mean that you won’t get this support. In fact, the shaping will be better because the
entire piece of garment will be smooth. There will be no lines showing through your outer clothes. So,
you will look perfect with this smooth support and shaping effect.



3. Cool and Breathable

Feelingirl seamless shapewear is cool and breathable for a very comfortable summer season. When you
wear this layer under your clothes, you won’t feel overheated with the temperature outside is on the
rise.

This is because your best shapewear for tummy control and other pieces are made of special material
that is breathable. It’s a quality that gives your shapers good ventilation. So, as air passes through your
body, you stay cool and your skin feels perfect. This quality is particularly useful when you wear
seamless full bodysuits for your exercise sessions.

4. Styling Options

These shapewear from Feelingirl provide you with a lot of styling options. You can create so many looks with your shapers if you pair them with the right separates. Also, because these are seamless, it is very easy to use your shapewear pieces as your outerwear tops. These look just like your regular tank tops or T-shirt that you can easily wear with jeans, jackets, kimonos, or skirts.




5. Ability to Stay Discreet

Seamless shapewear never shows through your clothes. As there are no seams, it just blends with your
skin. Also, Feelingirl pieces have really lightweight and thin fabric. So, there is no chance anyone would know that you are wearing a layer of garments under your clothes. Plus, you can add to the discreet effect by choosing colors that are neutral or that match your own skin tone. Feelingirl provides a collection of color options so that you can pick shades that won’t show.

6. Easy to Wear

It’s really easy to put on a pair of seamless bodysuit shorts or a seamless thong bodysuit. These are
smooth and really easy to pull over. The stretchable fabric also make it easy to fit into these shapers
without any struggle.




Final Thoughts

One of the best types of shapers for you are the ones that are seamless. You are really going to enjoy
the comfortable feeling and the smooth look these pieces give you. Plus, the styling options will keep
you right in the fashion game.



Halo Kawan Digital, 

Artikel sebelumnya saya sudah bahas tentang startup food dan agritech. Kali ini, saya pengen bahas tentang contoh-contoh startupnya baik di dalam maupun di luar negeri. Terdapat banyak contoh startup food dan agritech yang telah sukses menghadirkan inovasi dalam industri pangan dan pertanian. Berikut beberapa contoh startup yang menonjol dalam sektor ini:

1. Impossible Foods

Startup ini dikenal karena menciptakan daging tanpa daging, yakni produk pengganti daging yang terbuat dari bahan-bahan tanaman, seperti kedelai dan kentang. Produk mereka, Impossible Burger, telah meraih popularitas karena teksturnya yang mirip daging sapi asli dan dampak lingkungan yang lebih rendah.

2. Vertical Harvest

Vertical Harvest adalah startup pertanian vertikal yang berbasis di Amerika Serikat. Mereka menggunakan metode pertanian bertingkat di dalam bangunan yang tinggi untuk menumbuhkan berbagai jenis tanaman, termasuk sayuran dan tanaman herbal, secara efisien dan berkelanjutan.

3. AeroFarms

AeroFarms adalah startup lain yang berfokus pada pertanian vertikal. Mereka menggunakan teknologi aeroponik untuk menumbuhkan sayuran tanpa tanah, menggunakan lebih sedikit air dan pupuk dibandingkan dengan pertanian konvensional. Produk mereka ditemukan di supermarket dan restoran di seluruh Amerika Serikat.

4. FarmLogs

FarmLogs adalah platform perangkat lunak yang membantu petani memantau dan mengelola lahan mereka dengan lebih efisien. Mereka menyediakan alat analisis data dan prediksi yang membantu petani membuat keputusan berdasarkan kondisi cuaca, tanah, dan pasokan air.

5. AgFunder

AgFunder adalah platform investasi yang menghubungkan investor dengan startup dan proyek-proyek inovatif di sektor pertanian dan pangan. Mereka menyediakan akses ke modal untuk membantu startup berkembang dan menghadirkan solusi-solusi baru dalam industri ini.

6. Grocery Gazelle

Grocery Gazelle adalah startup yang menghubungkan petani lokal dengan konsumen secara langsung melalui platform daring. Mereka memungkinkan petani untuk menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen tanpa perantara, sehingga meningkatkan pendapatan petani dan memastikan kesegaran produk.

7. BrightFarms

BrightFarms adalah startup yang fokus pada produksi sayuran yang lebih berkelanjutan. Mereka membangun dan mengoperasikan rumah kaca di dekat pusat perkotaan, memungkinkan mereka untuk menanam dan mengirimkan sayuran segar dengan jarak tempuh yang lebih pendek, mengurangi jejak karbon transportasi.


Terdapat beberapa contoh startup food dan agritech yang beroperasi di Indonesia dan telah membawa inovasi dalam industri pangan dan pertanian di negara tersebut. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. TaniHub

TaniHub adalah platform daring yang menghubungkan petani dengan pembeli, termasuk restoran, supermarket, dan konsumen individu. Mereka menyediakan berbagai produk pertanian, mulai dari sayuran, buah-buahan, hingga produk-produk olahan, dengan fokus pada menyediakan akses pasar yang lebih luas bagi petani lokal.

2. Sayurbox

Sayurbox adalah layanan langganan yang mengirimkan kotak berisi sayuran segar langsung dari petani lokal ke rumah pelanggan. Mereka bekerja sama dengan petani-petani kecil di seluruh Indonesia untuk menghadirkan produk-produk berkualitas tinggi kepada konsumen, sambil mendukung keberlangsungan ekonomi petani lokal.

3. eFishery

eFishery adalah startup agritech yang berfokus pada sektor perikanan. Mereka mengembangkan perangkat otomatis untuk memberi pakan ikan secara efisien, sehingga membantu petani ikan meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional.

4. Agrome

Agrome adalah startup yang menyediakan layanan konsultasi pertanian berbasis data dan teknologi untuk petani di Indonesia. Mereka menggunakan sensor dan analisis data untuk memberikan rekomendasi yang tepat waktu tentang pengelolaan tanaman, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit.

5. Cleantech

Cleantech adalah startup yang mengembangkan teknologi untuk menghasilkan pupuk organik dari limbah organik, seperti limbah sayuran dan buah-buahan. Pupuk organik yang dihasilkan digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi penggunaan pupuk kimia, sehingga mendukung pertanian berkelanjutan.






Halo Kawan Digital,

Dalam beberapa tahun terakhir, industri pangan dan pertanian telah menyaksikan transformasi signifikan yang didorong oleh teknologi dan inovasi. Dari ladang ke meja, startup dalam sektor makanan dan agritech sedang merevolusi cara kita memproduksi, mendistribusikan, dan mengonsumsi makanan. Startup-startup ini mengatasi berbagai tantangan seperti keamanan pangan, keberlanjutan, efisiensi, dan kesehatan konsumen. Yuk, jelajahi dunia startup food dan agritech dan jelajahi dampaknya pada industri.

Mengatasi Keamanan Pangan dengan Pertanian Cerdas


Salah satu tantangan utama yang dihadapi sektor pertanian adalah memastikan keamanan pangan untuk populasi global yang semakin berkembang. Dengan bantuan teknologi, startup mengimplementasikan solusi pertanian cerdas untuk memaksimalkan hasil panen sambil meminimalkan sumber daya seperti air dan pupuk. Solusi ini meliputi pertanian presisi, sensor IoT (Internet of Things), drone, dan analisis berbasis kecerdasan buatan. Dengan memanfaatkan wawasan berbasis data, petani dapat membuat keputusan yang terinformasi tentang penanaman, irigasi, dan pengendalian hama, yang menghasilkan peningkatan produktivitas dan dampak lingkungan yang lebih rendah.

Praktik Berkelanjutan melalui Pertanian Vertikal


Di daerah perkotaan yang padat di mana lahan pertanian terbatas, pertanian vertikal menawarkan solusi berkelanjutan untuk membudidayakan tanaman di dalam ruangan, menggunakan lapisan bertumpuk dalam lingkungan terkontrol. Startup dalam pertanian vertikal memanfaatkan hidroponik, aeroponik, dan sistem pencahayaan LED canggih untuk menumbuhkan berbagai jenis tanaman sepanjang tahun tanpa menggunakan pestisida atau herbisida. Tidak hanya pertanian vertikal mengurangi jejak karbon yang terkait dengan pertanian konvensional, tetapi juga mengurangi biaya transportasi dengan mendekatkan produksi pangan ke pusat perkotaan, sehingga menjamin kesegaran dan kualitasnya.

Meningkatkan Efisiensi Rantai Pasok


Rantai pasok pangan tradisional sering kali dihantui oleh ketidakefisienan, yang mengakibatkan pemborosan makanan dan biaya yang lebih tinggi. Startup food dan agritech merusak model ini dengan memperkenalkan solusi inovatif untuk memperlancar rantai pasok. Teknologi blockchain, misalnya, memungkinkan pelacakan makanan dari petani ke konsumen secara transparan dan tidak dapat diubah, menjamin keamanan pangan dan keaslian. Startup juga mengembangkan platform yang menghubungkan petani langsung dengan konsumen, melewati perantara dan mengurangi penanganan dan transportasi yang tidak perlu dari produk pangan.

Mendorong Kebiasaan Makan Sehat


Saat konsumen menjadi lebih peduli akan kesehatan, ada permintaan yang meningkat untuk produk makanan yang bergizi dan diperoleh secara berkelanjutan. Startup food merespons permintaan ini dengan menawarkan alternatif inovatif untuk makanan olahan konvensional. Baik itu pengganti daging nabati, produk bebas susu, atau makanan fungsional yang diperkaya dengan vitamin dan mineral, startup ini menentukan ulang konsep makanan sehat. Dengan memanfaatkan bioteknologi dan keahlian kuliner yang canggih, mereka menciptakan pilihan makanan yang lezat dan bergizi yang menarik bagi berbagai preferensi diet.

Membangkitkan Petani Kecil


Di banyak negara berkembang, petani kecil menjadi tulang punggung sektor pertanian, namun seringkali mereka kekurangan akses terhadap sumber daya dan peluang pasar. Startup agritech memberdayakan petani-petani ini dengan memberikan akses kepada mereka terhadap informasi, layanan keuangan, dan koneksi pasar melalui teknologi seluler. Dengan memanfaatkan platform seperti aplikasi seluler dan layanan berbasis SMS, petani dapat menerima prakiraan cuaca yang tepat waktu, tips pertanian, dan harga pasar, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang terinformasi dan meningkatkan penghidupan mereka.



Munculnya startup food dan agritech mewakili pergeseran paradigma dalam cara kita memproduksi, mendistribusikan, dan mengonsumsi makanan. Dengan memanfaatkan kekuatan teknologi dan inovasi, startup-startup ini mengatasi beberapa tantangan paling mendesak yang dihadapi oleh industri pertanian dan pangan. Mulai dari praktik pertanian yang berkelanjutan hingga manajemen rantai pasok yang efisien dan alternatif makanan sehat, mereka membentuk masa depan makanan dengan cara yang bermanfaat bagi manusia dan planet ini. Saat startup-startup ini terus tumbuh dan berkembang, mereka memiliki potensi untuk mengubah seluruh ekosistem pangan, menjadikannya lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Newer Posts Older Posts Home

Verified Blog

Seedbacklink

Search This Blog

ABOUT ME

POPULAR POSTS

  • FOODCRAFT MULTIGRAIN, Sumber Makanan Sehat dan Kaya Serat
  • Review Novel Me Before You, Ketika Cinta Saja Tak Cukup
  • Pustaka Kampung Impian: Menyalakan Literasi di Ujung Barat Nusantara
  • My Blogging Journey, Karena Hidup adalah Belajar dan Berbagi
  • [Review] Film Uang Panai Maha(R)L, Fenomena Sosial yang Diangkat Ke Layar Lebar
  • REVIEW FILM PESANTREN IMPIAN
  • Give Away Blog Nunu Sang Pemimpi
  • 7 Alasan Mengapa Harus Punya Kipas Angin Miyako?
  • XL Axiata Peduli Disabilitas Siap Kerja: Kesempatan Upgrade Skill Digital Bagi Penyandang Disabilitas
  • Hal yang Harus Jadi Concern saat Anda Ingin Membeli Laptop Gaming
Powered by Blogger.

Followers

Labels

agritech ai aksesibilitas artificial intellegence asuransi asus Award baju distro baju lebaran Bantimurung Objek Wisata Terbaik Di Sulawesi Selatan BCA beasiswa lpdp berbagi bihun goreng blockchain blogger Blogger Nusantara Blogger Perempuan bloggerday blogging blogholicid bloglicious bodysuit bts bubur bubur manado budaya Buku busana muslim buzzer casio cerita challenge cheddar cloud computing Curhat Descendants of The Sun digital digitalisasi disabilitas Disclosure doa anak doa bangun tidur drama korea E-Business e-voting Email film fotografi gadget galaukan setan Gerak Jalan Santai handsock hijab HUT Sulawesi Selatan IndiHome indonesia Info Info. Blogging inovasi internet internet provider iot job review kartu AS kecerdasan buatan keju kesehatan Kipas Angin Miyako klinik komunitas kopdar kraft Kucing Kuliah kuliner laptop LAPTOP GAMING lebaran Lomba lpdp makanan indonesia makassar manado maros masyarakat media Media Sosial medikids Mind Miss Deaf mom blogger Monetize multigrain musik Nunu Nunu Amir Nunu Talk oreo other pandangan pantai losari pemilu pengalaman personal branding Pesantren Impian Puisi pustaka kampung impian radio ramadhan RBT religi reportase resensi buku resep Resolusi Juara review robotic robotic process automation samsung galaxy s6 samsung galaxy s6 edge sehat Sekolah Blog SEO sharing sinarmas slice of life smart contract smartphone Social Media Song Hye Kyo Song Joong Ki sosial sponsored post startup strartup surat cinta untuk kartini tabungan online telkom university TelkomIndonesia Teman Wajib Anda time toefl toleransi Tourism transformasi digital traveling tutorial Tutorial Blog Tutorial Web Design uang panai unik uricran useetv video waktu webinar website wonderful Workshop Writing zenfone 9

Blog Archive

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  September (1)
      • Laptop Dua Layar Tipis dengan Desain Premium dan P...
    • ►  April (1)
  • ►  2024 (35)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (12)
    • ►  February (7)
    • ►  January (9)
  • ►  2023 (7)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
  • ►  2022 (35)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (6)
    • ►  August (6)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (5)
    • ►  April (1)
    • ►  February (5)
    • ►  January (3)
  • ►  2021 (22)
    • ►  December (2)
    • ►  November (6)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2020 (18)
    • ►  November (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2019 (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (13)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2017 (26)
    • ►  July (4)
    • ►  June (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (5)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (75)
    • ►  December (2)
    • ►  November (14)
    • ►  October (8)
    • ►  September (13)
    • ►  August (1)
    • ►  July (5)
    • ►  June (13)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (3)
  • ►  2015 (18)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (13)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (2)
  • ►  2013 (32)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (6)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (7)
    • ►  January (3)
  • ►  2012 (46)
    • ►  December (1)
    • ►  November (3)
    • ►  October (4)
    • ►  September (6)
    • ►  August (2)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (6)
    • ►  March (4)
    • ►  February (6)
    • ►  January (6)
  • ►  2011 (57)
    • ►  December (4)
    • ►  November (13)
    • ►  October (14)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  July (8)
    • ►  June (7)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)

Sidebar Ads

Total Pageviews

Subscribe To

Posts
Atom
Posts
All Comments
Atom
All Comments

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template