Review Film Surat Cinta Untuk Kartini

Alhamdulillah dapat kesempatan ikut gala premiere lagi, terima kasih Blogger Crony. Kali ini nonton gala premiere film Surat Cinta Untuk Kartini pada Senin, 11 April 2016 tepatnya di Epicentrum XXI.

Gala Premiere film yang diproduksi oleh MNC Pictures ini ramai banget karena bukan hanya dihadiri oleh hampir seluruh pemain tapi juga beberapa artis lainnya yang ikut menonton (Reza Rahadian, DJ Winky, Irwansyah, Baim Wong, dll hehehe sekarang jarang nonton TV jadi ga tau artis-artis yang baru), CEO MNC Group bapak Hary Tanoesoedibjo beserta istri, wartawan dari berbagai media cetak/online, infotainment, termasuk para blogger dari berbagai komunitas.




Dari judulnya kita sudah pasti menebak bahwa film ini bercerita tentang latar belakang sejarah pahlawan nasional R.A. Kartini. Sebelumnya memang sudah sering kisah hidup pembela emansipasi perempuan ini diangkat ke layar lebar ataupun layar kaca. Dan kita pasti sudah bisa menebak jalan ceritanya seperti apa karena sejak SD kita sudah familiar dengan kisah Kartini yang membela hak-hak kaum perempuan terutama dalam bidang pendidikan.

Karena gala premiere-nya dimulai pukul 21.40 saya sempat berkata dalam hati "semoga jalan ceritanya ga monoton, kalau membosankan bisa-bisa saya tertidur di studio hehehe". Alhamdulillah ternyata prasangka ku salah, ceritanya beda dari film-film Kartini sebelumnya. Owww... seperti apa itu? kalian penasaran?.... yuk baca review-nya


Berikut review filmnya :

Judul Film : Surat Cinta Untuk Kartini

Pemain : Chicco Jerikho, Rania Putri, Ayu Dyah Pasha, Ence Bagus, Christabelle Grace Marbun

Sutradara : Azhar Kinoi Lubis

Produser : Lukman Sardi

Penulis Skenario : Vera Varidia


Ringkasan

Film ini merupakan cerita fiksi berbalut romansa, berlatar belakang sejarah R.A Kartini di era 1900-an. Di ambil dari sudut pandang Sarwadi (Chicco Jerikho), seorang tukang pos di Jepara yang sering mengantarkan surat-surat untuk Kartini (Rania Putri). Sarwadi seorang duda beranak satu. Anaknya perempuan berusia 7 tahun bernama Ningrum (Christabelle Grace Marbun). 

R.A. Kartini berasal dari kalangan priyayi alias bangsawan, putri dari bupati Jepara R.M Adipati Ario Sosroningrat. Meskipun berdarah ningrat R.A Kartini bukanlah pribadi yang sombong. Beliau sangat peduli dengan nasib para rakyat bumiputra terutama perempuan. Lantaran sifat ini dan melihat langsung sosok Kartini ketika mengantarkan surat, Sarwadi pun jatuh cinta kepada Kartini.

Sarwadi menceritakan perasaannya kepada sahabatnya Mujur (Ence Bagus). Tapi Mujur menanggapi curahan hati sahabatnya itu sebagai sesuatu yang terlalu tinggi untuknya, bagai punuk merindukan bulan. Mujur pun mengatakan bahwa ndoro Kartini adalah wanita yang "Aneh" karena ingin mendobrak tradisi dan adat. Pada masa itu melanggar adat adalah hal yang pantang untuk dilakukan.

Tapi Sarwadi tak patah arang. Mendengar niat Kartini ingin membangun sekolah untuk kaum bumiputra agar perempuan bisa menjadi kaum terdidik yang bisa mendidik anak-anaknya dengan lebih maju. Sarwadi pun semakin terpesona dengan Kartini, pemikirannya tentang kodrat wanita hanyalah untuk menikah dan mengurus keluarga, sirna sudah.

Sarwadi pun mengajak anaknya Ningrum untuk belajar bersama Kartini (Sebenarnya si Sarwadi ini juga modus, hehehe biar bisa mendekati dan lihat Kartini tiap hari). Awalnya hanya Ningrum yang mau bersekolah karena anak-anak perempuan lainnya dilarang oleh orang tuanya. Tapi lambat laun setelah menyakinkan para orang tua, semakin banyak anak perempuan yang bersekolah.

Sarwadi beberapa kali ingin memberi surat cinta kepada Kartini tapi gagal. Hatinya pun hancur ketika mendengar Kartini dilamar oleh Bupati Rembang yang sudah memiliki 3 istri. Dia sempat jatuh sakit tapi akhirnya bangkit lagi. Dia pun melakukan berbagai cara untuk meyakinkan Kartini agar tidak menikah dan tidak melupakan mimpinya untuk mendidik kaum perempuan. 


-------------------

Saya suka film ini, diambil dari sudut pandang berbeda, membuat film sejarah ini sangat layak untuk ditonton. Jalan ceritanya tidak monoton dan banyak dialog-dialog yang mengandung humor (jadinya ga bikin ngantuk) dan tentu saja banyak pelajaran yang bisa didapat dari film ini.

Chicco Jerikho sukses memerankan Sarwadi yang lugu dan polos dengan sempurna. Aktris pendatang baru Rania Putri pun sangat cocok berperan sebagai R.A Kartini. Film ini juga syarat akan budaya Indonesia terutama budaya jawa. Pokoknya film ini layak untuk ditonton beserta keluarga dan teman-teman. Film Surat Cinta Untuk Kartini mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 21 April 2016.




















25 comments

  1. Wah, mulainya malam banget ya, mas? Makasih reviewnya, mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe... btw, sy perempuan mbak.
      Nobarnya bbrp sesi mbak. Kami dpt yg mlm bgt

      Delete
  2. Sangat menarik untuk ditonton ya mba, semoga film2 yang berkualitas seperti ini semakin banyak dan semakin diminati :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya betul mbak... sekarang agak jarang film indonesia yang berkualitas

      Delete
  3. Itu berdasar kisah nyata Kartini kah Mbak?
    Btw gak poto ma artis mbak? hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya berdasarkan sejarah kartini. Tpi tokoh sarwadi itu fiktif mbak.
      Hehehe... lagi malas foto2 sama artis :d

      Delete
  4. Ooh dapat dari Blogger Crony ya Nu .... saya juga ikut gabung di Blogger Crony.
    Filmnya keren. Makin membaca tentang Kartini, saya makin jatuh cinta sama sosoknya.

    ReplyDelete
  5. Jadi pengen nonton setelah baca reviewnya

    ReplyDelete
  6. Film kereeen, saya sempat mengira ini film seperti film Kartini th 80-an
    tapi ternyata sangat beda

    ReplyDelete
  7. Makin banyak film kita yg kereeen ya.. Semoga bisa segera nonton jugaaa

    ReplyDelete
  8. awalnya aku agak ragu sih mbak mau nonton ini.. sama kayak alasanmu, takut ngantuk :D... tapi kalo baca sinobsisnya, kyknya layaklah yaa ditonton :)? Mumpung masih cuti maternity nih, jd bisa nonton sendiri.. kalo suami mah film2 begini udh jelas bakal ditolak ama dia :D

    ReplyDelete
  9. Pinisirin sama jalan ceritanya, setelah baca reiewjeng Nunu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo nonton mbak... eh masih ada d bisokop ga ya?

      Delete
  10. Sebelum baca review nya saya pikir cerita filmnya menggunakan sudut pandang kartini. Ternyata sudut pandang pengatar surat. Unik nih. Kayaknya bakal masuk list film yg bakal ditonton

    ReplyDelete
  11. Film Indonesia sekarang keren-keren banget ya mba Nunu. Semoga semakin banyak film Indonesia yang mengangkat cerita tentang pahlawan Indonesia :)

    Halo mas Enry, aduh aku jadi malu dibilang gitu, hehehee...
    Makasih banyak ya Mas, semoga rejeki review selalu menghampir kita berdua, hiihihi... Amiiin ^^

    Amanda
    writer of www.tipscantikmanda.com

    ReplyDelete
  12. iyaaaaaaa bagguuuss iniii.. walopun sayaa sebagai priaa.. hahahhaha pelemnya ga gitu banyak galaunyaaa :D *ga berlebihan*

    ReplyDelete
  13. Belum bisa nonton-nonton, Sita ga jadi yang jaga jadi nunggu keluar di TV ajah, hehehe BTW sejarah memang harus dikemas menarik supaya menarik minat untuk dipelajari

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul itu mbak, tunggufilmnya tayang di layar kaca mbak :)

      Delete

Silakan Berikan Komentar, Saran, dan Kritik Untuk Postingan Ini, yang sopan ya ^^ dan please jangan spam