Nunu Amir Blog
  • Home
  • About
  • Disclosure
  • Features
    • Berbagi
    • Digital
    • Review
      • Gadget
      • Produk
      • Webinar
      • Website
      • Buku
      • Kesehatan
    • Slice of Life
    • Buku Saya
    • Religi
    • Traveling
    • Resep
  • Contact Us
Pernah lihat cewek marah-marah ga  jelas???
Ga ada angin, ga ada hujan, ga ngerti ada apa tiba-tiba teman cewek kamu atau istri anda marah, nangis dan tersinggung tanpa sebab???
Sensitif banget ya... 
Yach... maklumi saja... Lagi M tuh (tau kan?!?!?)

Sindrom PMS dialami oleh 70% wanita dalam masa-masa sebelum haid dan ketika sedang haid. Sindrom PMS bukan penyakit tapi merupakan sekumpulan reaksi tubuh. Menurut para ahli kandungan, PMS berkaitan erat dengan peningkatan dan ketidakseimbangan kadar hormon reproduksi, estrogen, dan progesteron.
Sensitif, nyeri kepala, emosi labil, mudah tersinggung, cemas, dan depresi itu gejala-gejalanya ketika wanita mengalami PMS.




Apa yang saya sebutkan diatas adalah faktor-faktor medis. Dalam tulisan ini saya hanya ingin menambahkan faktor lain yang menyebabkan seorang wanita bisa mengalami PMS. 
Dari kacamata saya sebagai muslimah, seorang wanita  mudah tersinggung, sensitif, emosi labil, cemas, dan depresi ketika haid karena dia "sedikit" jauh dari Tuhan.

Seorang muslimah ketika mengalami masa haid dia dikatakan dalam keadaan tidak suci sehingga banyak ibadah-ibadah yang dilarang untuk dilaksanakan misalnya shalat, puasa, dan memegang Al-Quran. 

Sesuai pengalaman saya sebagai wanita, memang pada saat menjelang haid dan masa-masa haid saya terkadang heran dan tak mengerti darimana asalnya rasa cemas yang tiba-tiba datang dibenak saya, mencemaskan hal-hal yang belum tentu terjadi / curigaan, berpikir dan berprasangka negatif yang tidak dapat diterima oleh logika. Terkadang sampai marah-marah, depresi, dan menangis untuk sesuatu yang tidak jelas.

Akumulasi masalah-masalah kecil dimana ketika sebelum menstruasi adalah masalah sepele yang tidak penting untuk dipikirkan. Ketika haid kadang bisa menjadi masalah yang dibuat-dibuat bahkan dibesar-besarkan (Hufffttt.... parah ya).

Ketika masa haid itu sudah selesai (sudah suci) saya merasa seperti tersadar dari mimpi karena masalah yang membuat saya galau ketika haid bukan lagi masalah penting yang harus dipikirkan bahkan dipermasalahkan.
Saya kadang menyesal dan menertawakan kebodohan saya sendiri. 

Seperti yang saya katakan sebelumnya, itu karena saya "sedikit" jauh dari Tuhan. Shalat dan membaca Al-Quran adalah media yang bisa menstabilkan emosi saya. Ketika ibadah-ibadah itu dilarang di saat  haid dan ketika saya menjadi "sedikit" jarang mengingatnya sang syaitan laknatullah gampang saja merasuki pikiran kita dengan berbagai kecemasan dan pikiran negatif, membuat perasaan kita galau, menaikkan level emosi kita. 
Astagfirullah.... Aku benar-benar rapuh tanpaMu.

Yup... ketika kita benar-benar dekat dengan Tuhan, kita akan menjadi pribadi yang lebih kuat dan tangguh. Emosi stabil, hati tenang, pikiran positif, selalu berprasangka baik, lebih sabar, tidak gampag panik, dan tidak mudah marah tentunya.


  


 
Hari ini saya baru menyadari dan saya agak sedikit menyesal mengapa saya baru menyadarinya. Ini bukan pertama kalinya saya menghadiri acara akad nikah, sebelumnya saya sudah beberapa kali menghadiri acara yang serupa. Mungkin karena saya mengikuti acara itu dengan begitu khidmat dan saya pun ikut terharu.



Ketika melihat sang mempelai laki-laki mengucapkan ijab qabul, terbersit dalam benak saya "Hidup sepasang anak manusia akan berubah 180 derajat ketika sang penghulu mengucapkan kata Sah. Hidup yang tak lagi sendiri, telah ada pendamping hidup yang Insya Allah akan menemani seumur hidup.
Hidup yang dijalani tak akan sama lagi seperti sehari sebelumnya. Kini amanah dan tanggung jawab ada di pundak sang suami dan istri. Amanah dan tanggung jawab yang dititipkan oleh Allah SWT bagi manusia-manusia yang terpilih karena sanggup menjalaninya. Berbagai pahala-pahala besar yang diberikan Allah melalui pernikahan sakinah mawardah wa rahmah. Beruntunglah bagi manusia-manusia yang telah diizinkan oleh Allah SWT untuk mengarungi bahtera pernikahan".

Saya masih berpikir lagi  "Jika Allah menitipkan amanah yang seperti itu, apakah saya sudah siap menjalaninya?". Saya berdialog dengan diri sendiri "Tentu saja Allah sudah menganggap saya sudah pantas mengemban amanah tersebut, bukankah Allah akan menguji hambanya sesuai kemampuannya".

Kegalauan saya beberapa hari yang lalu terjawab sudah. Jodoh itu adalah misteri Ilahi, dia merupakan salah satu dari tiga hal yang tidak pernah kita ketahui sampai kita mengalaminya yaitu rezeki, umur, dan jodoh. Jika belum diberi artinya Allah menganggap kita belum pantas untuk mengemban amanah mulia tersebut. Bersyukurlah Allah masih memberi kesempatan untuk memperbaiki dan menempa diri agar pantas dengan suami idaman kita kelak. Bukankah perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, begitu pula sebaliknya.

Saya jadi ingat pesan BBM salah seorang teman "Yakin saja Allah sedang menempa seseorang buat adik, biar bisa jadi imam nantinya. Kalau dikasih cepat-cepat nanti malah gak sesuai harapan".
Yup... benar sekali, selama masa penantian tetap sabar dan shalat, serta tetap berprasangka baik terhadap Allah karena segalanya telah tertulis dalam kitab Lauhul Mahfudz.
be patient and pray... slowly by sure.

Memiliki jodoh itu bukan soal tampang, bukan karena fisik, bukan karena materi, bukan karena tak laku (Emangnya barang). Jodoh itu karena memang belum diberi dan belum dapat izin dari sang pemberi jodoh.



Dalam sebuah catatan FB seorang teman saya. Dia mengibaratkan jodoh itu sama seperti menunggu angkot. 

"Mencari pendamping hidup layaknya seperti menunggu sebuah angkot. Saat menunggu sebuah angkot, kita kerap kali memilih-milih angkot yang akan kita tumpangi. Ada banyak alasan yang membuat kita menolak untuk menaiki sebuah angkot yang berhenti di depan kita, entah itu angkotnya sumpek, reot, gak ada musiknya, kursinya kurang empuk, dan sebagainya. Sampai pada akhirnya saat kita menatap jam, kita ternyata sudah terlambat. Pada saat itu kita akan menaiki angkot apa saja yang berhenti di depan kita tanpa memperhatikannnya dengan seksama. Tak jarang kita harus turun kembali padahal kita baru saja naik dikarenakan kita ternyata salah menaiki angkot, angkot yang kita tumpangi tidak searah dengan tempat yang kita tuju".

"angkot seperti apa yang sedang kamu tunggu?"

Dalam hal ini saya sependapat dengan jawaban teman saya,
"aku menunggu angkot yang bersih dan masih menyisakan tempat untuk aku duduk".  

So saya masih sabar menunggu angkot, yang Insya Allah jika sudah sampai pada waktunya angkot yang bersih dan masih menyisakan tempat duduk akan berhenti di depan saya.



   

 
Di bawah lindungan payung biru aku menunggumu
Sendiri menunggu di ujung jalan itu
Tak ada seorang pun di sana
Sunyi... Sepi... Kelam

Hanya melodi rintik hujan yang memecah kesunyian
Iramanya indah dan menenangkan

Mendendangkan simfoni-simfoni kerinduan
Indah... Dalam... Syahdu

  Ku penjamkan mata ini
Menikmati senandung nyanyian alam
Meresapi keserasian harmoni
Mengalun merdu menemani kesendirianku
Bayangmu... rinduku... dan simfoni hujan 




Nb : Puisi ini sebenarnya saya ambil dari status fb saya dan sedikit ada penambahan dan modifikasi ketika saya memindahkannya di blog ini. Puisi ini terinspirasi ketika hujan turun pagi itu.


Sejuk meniup ubun-ubunku
Semilir angin menyentuh raga
Meresapi  hingga ke sukma
Merasuk ke relung-relung jiwaku

Sepoi-sepoi... sang angin bagaikan menari
Merayu alam yang lagi kasmaran
Bersenandung merangkai melodi
Langit biru ikut memberi senyuman

Ah.... Indahnya sore itu
Duduk di atas pasir putih menikmati senja
Menatap lurus yang ada hanya laut
Yang bagaikan berkaca dengan langit biru
Mentari perlahan turun dari singgasananya
Mentari pun berseru kepada langit "Jinggalah"
Si Langit menurut, perlahan langit berubah jingga
Laut tak mau kalah, 
riak-riak air lautan memantulkan rona jingga sang mentari

Mentari seakan pergi jauh meninggalkan horizon
Bulan sabit mulai mengintip
Bersiap-siap menggantikan singgasana Sang mentari
Sayup-sayup adzan berkumandang
Memanggil hamba-hamba beriman untuk menghadap-Nya




Nb : Ini puisi atau apa ya??? terserah pembaca, silakan menilai.
        Intinya saya ingin menggambarkan keindahan suasana senja di sore hari









 




Bismillahirrahmanirrahim....



Katakanlah : "Dia-Lah Allah Yang Maha Esa"
Allah adalah Rabb yang bergantung kepada-Nya segala urusan
Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan 
dan tak ada seorang pun yang setara dengan-Nya 
 ~ Q.S Al-Ikhlas 1-4 ~




Yang ngaku muslim pasti sangat kenal dengan surah pendek ini. Yup... Surah Al-Ikhlas merupakan surah ke-112 dalam Al-Quran. Surah yang menegaskan ke-MahaEsaan Allah, Tiada Tuhan selain Allah. Tidak ada Tuhan kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. Bukan juga Tuhan yang diserupakan dengan pohon, hewan, matahari, bulan, bintang, uang dan manusia.

Allah tetap Allah, tak ada duanya. Dialah Allah tempat bergantungnya segala urusan/sesuatu. Baik itu manusia, hewan, tumbuhan, alam semesta ini serta segala mahluk dan benda ciptaanNya pasti bergantung pada-Nya. Contohnya saja Allah Maha Mengatur rezeki tiap mahluknya.

Atau siapakah yang memberimu rezeki, jika Allah menahan rezekinya? ~ Q.S Al-Mulk 21 ~

Katakanlah : "Jelaskanlah kepadaku, jika sumber air menjadi kering, maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?" ~ Q.S Al-Mulk 30 ~

Bayangkan saja jika Allah sudah sangat murka kepada kita karena berbagai dosa dan kemusyrikan kita. Allah pun menahan rezeki kita, mendatangkan berbagai bencana dan wabah penyakit. Naudzubillah... tak ada yang dapat menolong kita kecuali Allah.

Contoh lainnya jika kita berada dalam sebuah perjalanan udara ataupun laut. Atas izin-Nyalah pesawat yang kita tumpangi bisa terbang dengan selamat di angkasa milik-Nya. Coba bayangkan lagi jika Allah berkehendak Allah bisa saja membuat pesawat itu hilang keseimbangan kemudian terjatuh dan meledak.
Atas izin-Nyalah perahu, feri, dan kapal laut yang kita tumpangi bisa berlayar mengarungi lautan dan samudra milik-Nya dengan selamat. Jika Allah berkehendak bisa saja kapal itu karam dan tenggelam di lautan.
Semua itu terjadi atas izinNya. Kita dan alam semesta ini adalah milikNya. Maka pantaslah kita sebagai hamba pasti bergantung dan meminta kepadaNya.

Dan kepunyaan-Nyalah bahtera-bahtera di lautan yang ketinggian layarnya laksana gunung-gunung. ~ Ar-Rahman 24 ~

Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya diatas mereka? tidak ada yang menahannya (di udara) selain yang Maha Pemurah. sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu. ~ Al-Mulk 19 ~  
 
Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu dia dalam kesibukan  ~ Ar-Rahman 29 ~

Salah satu ciri keEsaan Allah adalah Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dialah Allah, Tuhan yang awal dan akhir. Jika Tuhan punya anak ataukah Tuhan memiliki orang tua, apa bedaNya dia dengan mahluk ciptaanNya. Allah itu tunggal dan satu-satunya.
Kita berlogika saja ya....
Jika Allah diperanakkan artinya Allah punya orang tua. Pastinya akan menjadi sebuah pertanyaan besar bagi kita "siapa bapak dan ibunya Allah?", setelah itu kita bertanya lagi "siapa kakek dan neneknya Allah?". setelah itu kita masih bertanya lagi "siapa buyutnya?", setelah itu kita akan bertanya lagi siapa "nenek moyangnya?" dan seterusnya. Dan kita akan terus... terus... dan terus... mencari siapakah yang awal. Benarkan!!!!

Jawabannya adalah Allah-lah yang awal.  tak ada lagi zat sebelumnya, dan tak ada yang mendahuluinya.


Jika Allah beranak / memiliki anak. Akan ada pertanyaan besar lagi, Allah itu laki-laki atau perempuan? kalau laki-laki siapa istrinya? kalau perempuan siapa suaminya? kita akan kembali menyerupakannya dengan mahluk ciptaanNya.
Adakah yang tahu wujud Allah seperti apa?
Adakah yang pernah melihatnya? 
Salah satu sifat Allah adalah gaib (tak dapat dilihat, tapi Allah Maha melihat kita).
So... yakin saja deh bahwa Tuhan itu ada, alam semesta ini beserta isinya adalah bukti nyata bahwa Tuhan itu ada.
Dan Allah adalah satu-satunya Tuhan yang wajib kita sembah. Tak ada yang bisa setara dengan Allah. Karena dialah sang Super Power, sang Maha Pencipta, sang Maha Kuasa, dan Maha segala-galanya.

Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak tampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. ~ Q.S Al-Mulk 12 ~

Siapa tahu ada yang tertarik ^^

IIDN Chapter Makassar akan mengadakan acara belajar bersama dengan tema "Naskah dan Drama Monolog" bersama Luna Vidya yang akan dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Sabtu, 9 Februari 2013
Waktu : 13.00 - 15.00 WITA
Tempat : Kantor BaKTI, Jl. A. Mappanyuki No.32 (Depan Rumah Sakit Bersalin Restu) Makassar, Sulawesi Selatan.

Info pendaftaran : Nunu Amir Marewangeng - 082192753785
Stagnan, jalan di tempat, sedikit vakum, writer's block, titik jenuh atau entah apa namanya.
Jarang nulis lagi, jarang ngeblog lagi, dan tak pernah lagi ikut lomba menulis dan blog.

What's wrong with me???
Kurang semangat dan kurang motivasi kali ya...
Tapi kalau mau dibilang "ada keinginan untuk nulis" pasti ada, ide banyak tuh berseliweran di otak saya, tiap lihat sesuatu atau mengalami sesuatu selalu kepikiran "bagus nih buat jadi tulisan". Tapi pas di depan leppy atau compy "Jreng... eng... ing.... eng.... block, blank, and speechless".


Ataukah seperti ini "pengen nulis, pengen ngeblog.... entar saja deh, capek habis pulang kerja". Alasan capek ini yang bikin menunda-nunda untuk menulis. Tapi memang asli capek, karena biasanya kalau pulang kerja ga langsung pulang ke rumah. Ada aktivitas lagi setelah itu, entah teman-teman ngajakin karaokean, traktir makan, dan berbagai ajakan-ajakan lainnya. Akhirnya nyampe rumah sudah malam, jadinya capek dan pengen langsung tidur saja.

Hari minggu, hari libur... pengen tenang dan santai saja di rumah bisa saya manfaatkan untuk menulis dan ngeblog tapi sayang akhir-akhir ini jadwal di hari minggu full dengan berbagai kegiatan di luar rumah. Entah itu arisan keluarga, event komunitas, kopdar, undangan ke pesta, dan banyak lagi acara-acara lainnya. (Sibuk atau sok sibuk ya hehehe )


Yah... klu tulisan ini mau disimpulkan... intinya "Mencari dalih agar di bilang ga MALAS"
 

Newer Posts Older Posts Home

Verified Blog

Seedbacklink

Search This Blog

ABOUT ME

POPULAR POSTS

  • FOODCRAFT MULTIGRAIN, Sumber Makanan Sehat dan Kaya Serat
  • Review Novel Me Before You, Ketika Cinta Saja Tak Cukup
  • REVIEW FILM PESANTREN IMPIAN
  • Pustaka Kampung Impian: Menyalakan Literasi di Ujung Barat Nusantara
  • Give Away Blog Nunu Sang Pemimpi
  • My Blogging Journey, Karena Hidup adalah Belajar dan Berbagi
  • [Review] Film Uang Panai Maha(R)L, Fenomena Sosial yang Diangkat Ke Layar Lebar
  • Sulitnya Mendapatkan Surat Keterangan Jenis Disabilitas
  • Kartunet Kampanye Aksesibilitas Tanpa Batas | Menengok Aksesibilitas Di Kota Makassar
  • Cara Meletakkan Label Pada Menu Navigasi
Powered by Blogger.

Followers

Labels

agritech ai aksesibilitas artificial intellegence asuransi asus Award baju distro baju lebaran Bantimurung Objek Wisata Terbaik Di Sulawesi Selatan BCA beasiswa lpdp berbagi bihun goreng blockchain blogger Blogger Nusantara Blogger Perempuan bloggerday blogging blogholicid bloglicious bodysuit bts bubur bubur manado budaya Buku busana muslim buzzer casio cerita challenge cheddar cloud computing Curhat Descendants of The Sun digital digitalisasi disabilitas Disclosure doa anak doa bangun tidur drama korea E-Business e-voting Email film fotografi gadget galaukan setan Gerak Jalan Santai handsock hijab HUT Sulawesi Selatan IndiHome indonesia Info Info. Blogging inovasi internet internet provider iot job review kartu AS kecerdasan buatan keju kesehatan Kipas Angin Miyako klinik komunitas kopdar kraft Kucing Kuliah kuliner laptop LAPTOP GAMING lebaran Lomba lpdp makanan indonesia makassar manado maros masyarakat media Media Sosial medikids Mind Miss Deaf mom blogger Monetize multigrain musik Nunu Nunu Amir Nunu Talk oreo other pandangan pantai losari pemilu pengalaman personal branding Pesantren Impian Puisi pustaka kampung impian radio ramadhan RBT religi reportase resensi buku resep Resolusi Juara review robotic robotic process automation samsung galaxy s6 samsung galaxy s6 edge sehat Sekolah Blog SEO sharing sinarmas slice of life smart contract smartphone Social Media Song Hye Kyo Song Joong Ki sosial sponsored post startup strartup surat cinta untuk kartini tabungan online telkom university TelkomIndonesia Teman Wajib Anda time toefl toleransi Tourism transformasi digital traveling tutorial Tutorial Blog Tutorial Web Design uang panai unik uricran useetv video waktu webinar website wonderful Workshop Writing zenfone 9

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2024 (35)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (12)
    • ►  February (7)
    • ►  January (9)
  • ►  2023 (7)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
  • ►  2022 (35)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (6)
    • ►  August (6)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (5)
    • ►  April (1)
    • ►  February (5)
    • ►  January (3)
  • ►  2021 (22)
    • ►  December (2)
    • ►  November (6)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2020 (18)
    • ►  November (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2019 (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (13)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2017 (26)
    • ►  July (4)
    • ►  June (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (5)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (75)
    • ►  December (2)
    • ►  November (14)
    • ►  October (8)
    • ►  September (13)
    • ►  August (1)
    • ►  July (5)
    • ►  June (13)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (3)
  • ►  2015 (18)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (13)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (2)
  • ▼  2013 (32)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (6)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ▼  February (7)
      • Aku Rapuh TanpaMu
      • Masih Menunggu Angkot
      • Simfoni Hujan dan Rindu
      • SENJA
      • Dia-lah Yang Maha Esa
      • Belajar Bersama IIDN Makassar "Naskah dan Drama Mo...
      • Tulisan Pertama di Bulan Februari
    • ►  January (3)
  • ►  2012 (46)
    • ►  December (1)
    • ►  November (3)
    • ►  October (4)
    • ►  September (6)
    • ►  August (2)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (6)
    • ►  March (4)
    • ►  February (6)
    • ►  January (6)
  • ►  2011 (57)
    • ►  December (4)
    • ►  November (13)
    • ►  October (14)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  July (8)
    • ►  June (7)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)

Sidebar Ads

Total Pageviews

Subscribe To

Posts
Atom
Posts
All Comments
Atom
All Comments

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template