Saatnya sharing pengalaman pribadi. Lama rasanya ga curhat di blog tercinta ini #tsah
Apa iya biaya hidup di Jakarta mahal?
Ehmm... kalau dibandingkan dengan Makassar (kota asal saya), terus terang harga makanan lebih murah di Makassar sih dan lebih enak lagi he....
Apa cukup dengan anggaran 2 juta per bulan bisa hidup layak?
Tiap orang beda-beda ya standar layaknya. Kalau pakai lifestyle pastilah duit segitu ga cukup. hehehe...
Nah... standar layak yang akan saya bagi kali ini standarnya buat lajang alias single.
Setelah lebih dari 3 bulan hidup mandiri dan bekerja di Jakarta saya mulai belajar mengatur keuangan sendiri. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya saya merantau di Jakarta. Antara tahun 2009 s.d 2010 pernah bekerja juga di ibukota. Cuma setahun abis itu balik lagi ke Makassar karena Bapak saya sakit.
Saat tanggal gajian tiba, saya mulai membuat anggaran dan mencatat pengeluaran pokok selama sebulan. Anggaran pokok ini beda-beda buat tiap orang. Kalau saya sendiri anggaran pokok itu antara lain : uang sewa kost, uang makan, uang transpor buat ke kantor, laundry, dan pulsa. Pertama uang sewa kamar alias kost, itu wajib di transfer Rp. 650.000,- ke ibu kost tanggal 1 tiap bulannya. Kalau nggak, bisa ditendang kita dari kost-an hehehe...
Oh iya, kostan saya ini cukup murah meriah loh. Kamarnya lumayan luas. Fasilitasnya spring bed, lemari, meja, kamar mandi di luar, dapur + perlengkapan masak.
Oh iya, kostan saya ini cukup murah meriah loh. Kamarnya lumayan luas. Fasilitasnya spring bed, lemari, meja, kamar mandi di luar, dapur + perlengkapan masak.
Setelah itu hitung anggaran untuk makan selama sebulan. Urusan perut ini sangat wajib lah. Untuk sekali makan dianggarkan Rp, 10.000,- dikali 3 kali makan dalam sehari sama dengan Rp. 30.000,- dikalikan 30 hari jadinya Rp. 900.000,-
Biaya transportasi di Jakarta tergolong murah meriah. Untuk ke kantor saya naik angkot. Sekali naik angkot tarifnya Rp. 3.000,-. Kalau pergi ke kantor sekali saja naiknya turun pas depan kantor. Kalau pulang saya punya beberapa Alternatif bisa naik angkot 35 di depan kantor itu cuma sekali saja terus setelah turun saya harus berjalan agak jauh menuju kost-an. Atau saya bisa naik angkot 01 sebanyak dua kali. Pertama, turun di terminal Senen bayar Rp. 3.000,- setelah itu naik lagi angkot 01 yang lewat Kemayoran, saya turun di depan Jl. Tembaga Raya bayar Rp. 4.000,-, ke kost-an jalannya ga jauh lagi. Jadi anggaran transportasi tiap Rp. 10.000,- x 25 hari kerja sama dengan Rp. 250.000,-
Saya tipe cewek yang ga kuat buat nyuci baju banyak-banyak. Hehehe... daripada repot, mending laundry kiloan saja. Sudah bersih, rapi, wangi, dan terjangkau. Cukup Rp. 7.000/kg. Tiap laundry rata-rata berat cucian saya 2 kg. Dalam seminggu dua kali laundry. Jadi anggaran buat laundry Rp. 28.000,-/minggu. Dalam sebulan ada 4 minggu, Jadi total pengeluaran untuk laundry Rp. 112.000,-
Jadi kalau ditotalin, Rp. 650.000,- + Rp. 900.000,- + Rp. 250.000,- + Rp. 112.000,- = Rp. 1.912.000,-
Eitss... masih ada sisanya Rp. 88.000,- ini bisa untuk pulsa.
Oh iya, dari anggaran 2 juta itu tidak habis semua loh. Tiap akhir bulan selalu ada sisanya. Berkisar Rp. 100.000 s.d Rp. 150.000,- Alhamdulillah bisa dimasukin ke tabungan lagi.
Kok bisa ada sisanya?
Bisa lah... kan anggaran buat makan tidak selalu Rp. 30.000,-
Tergantung kebiasaan kita sih. Kalau saya sarapannya biasanya pake Energen + biskuit/roti (ini ga nyampe Rp. 10.000,- kan)
Terus makan siang, saya makannya di warung kantin kantor. Saya juga makannya sederhana saja, Nasi + sayur + tempe/tahu/telur/perkedel. Saya jarang makan pake ikan, ayam, daging, dan sejenisnya, bakso juga ga. Kenapa? mungkin karena terpengaruh berita-berita di TV tentang bahan makanan berformalin, ayam tiren, dan sebagainya. Jadi saya berhati-hati untuk soal makanan. Siapa sih yang mau sakit?
Makan malam juga sama saja kayak makan siang. Kadang juga ga keluarin uang untuk makan malam karena biasa ada rapat di kantor sampe malam dan ada konsumsinya, kadang juga ditraktir sama teman, kadang juga ga makan malam kalo lagi pengen diet he...
Terus, sisa penghasilan lainnya bisa buat dikirim ke orang tua, sedekah, beli kebutuhan sekunder seperti baju, sepatu, tas, dll, trus wajib ada tabungan.
Jadi ya itu, tergantung kita gimana pinter-pinternya mengatur pendapatan dan pengeluaran.
"Sekecil-kecilnya penghasilan jika dipakai untuk hidup itu akan cukup, Sebesar-besarnya penghasilan jika dipakai untuk gaya hidup pasti tak akan cukup"
Semoga bermanfaat!!!!
16 comments
wah ....pinter ya bias ngatur uangnya. Kalau sudah buntut dua gini kayaknya abis mulu deh uangnya. Hihi..
ReplyDeleteHehe... tips mengatur keuangan ini khusus untuk yang single mba :)
Deleteiya sih tergantung bagaimana kita mengaturnya. Susah kalau gaya hidup yang justru mengatur kita :)
ReplyDeleteIya mba, klu ikutan lifestyle dan trend gaji pasti ga akan cukup
DeleteDibanding Makassar kadang2 harga makanan di Jakarta memang lbh murah, Nu.. btw, apakah dirimu yang pernah mampir ke SPFM untuk ngobrol tentang blogger?
ReplyDeleteIya kak vita, saya pernah ke SPFM
DeleteInsya Allah Nunu cepat kaya dengan cara hidup seperti itu, keep fight :)
ReplyDeleteTapi mesti makan ikan, lho Nu .. ikan kan sehat :D
Aamiin... terima kasih kak.
DeleteIkan disini tidak ada yang fresh kak. Beda sama di makassar.
Harga ikan seekor disini (yg sudah di goreng) agak mahal tp kualitas ikan tidak sesuai dengan harga
Huaaa mak nunu hebattt!
ReplyDeleteAku selama kos deposit mulu. Ahahaha
Hehehe... terima kasih mak ratu :)
DeleteCkckck....ngatur uangnya keren.
ReplyDeleteKalau biaya jalan-jalan dan ngemil ambil dari pos tabungan ya Nu?
kalau buat jalan-jalan iya mba ambil dari tabungan tapi itu ga banyak. Soalnya saya lebih banyak menggunakan busway dan commuter. jauh lebih irit. Untuk ngemil2 sdh termasuk ke pos uang makan mbak. Disini saya ga terlalu kuat ngemil karena sendirian sj kadang beli oreo bungkus besar habisnya lama
Deleteklo biaya hidup di makassar gimana? boleh dong di urai detail nya
ReplyDeletenah itu... karena di makassar saya hidup bersama orang tua jadi saya ga tau standar hidup per bulan d mks
DeleteKos 650 per bulan itu di daerah mana?
ReplyDeletedi daerah galur
DeleteSilakan Berikan Komentar, Saran, dan Kritik Untuk Postingan Ini, yang sopan ya ^^ dan please jangan spam